Hal-hal yang perlu diketahui sebelum pergi ke Vietnam.

Foto utama: © Anna Tarazevich

Di kala Thailand—terutama Bangkok—disesaki para turis, banyak wisatawan yang mulai melirik Vietnam sebagai destinasi alternatif. Sudah ada di radar turis sejak lama, tapi tahun ini pesonanya mulai menggoda wisatawan, terutama dari Indonesia.

Di negara yang sering disebut Negeri Naga Biru ini, pelancong dapat bisa mengeksplorasi berbagai destinasi wisata, mulai dari pesisir cantik, warisan sejarah yang kaya, suasana kota metropolitan yang hidup, keanekaragaman budaya yang menakjubkan, hingga nikmatnya kuliner lokal.

Bagi yang baru pertama kali merencanakan kunjungan atau sekadar ingin mengeksplor lebih dalam, kami telah merangkum hal-hal penting yang perlu Anda ketahui tentang Vietnam.

Bandara di Vietnam
Menurut data pemerintah, negara ini memiliki 10 bandara komersial. Untuk kedatangan dari luar negeri, biasanya Bandara Internasional Noi Bai (HAN) di Hanoi menjadi pintu utamanya. Selain penerbangan dengan rute internasional, bandara ini juga jadi pusat bagi rute-rute domestik. Dua bandara internasional lainnya adalah Tan Son Nhat International Airport (SGN) di Ho Chi Minh City dan Da Nang International Airport (DAD) di Da Nang. Sementara itu, tersebar di penjuru negeri, ada tujuh bandara bagi penerbangan domestik, termasuk Dalat Airport (DLI), Vinh Airport (VII), dan Con Dao Airport (VCS).

Negara Bebas Visa ke Vietnam
Sejak 2023 lalu, Pemerintah Vietnam telah menetapkan waktu tinggal untuk para wisatawan yang semula hanya 15 hari kini menjadi 45 hari. Hal tersebut berlaku hanya ke 13 negara pemegang bebas visa negara ini, antara lain:  Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Rusia, Jepang, Republik Korea, Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia dan Belarus. Adapun kebijakan untuk wisatawan dari Indonesia adalah bisa tinggal maksimum 30 hari.

Transportasi Umum
Untuk mengeksplorasi kota-kota di negara komunis ini, transportasi umumnya masih sulit diandalkan. Bus dan angkutan umum masih mengadopsi sistem kuno. Cara paling mudah untuk menjelajah kota adalah dengan menyewa sepeda motor. Namun perlu diperhatikan, menaiki sepeda motor di negara ini membutuhkan keahlian dan keberanian tersendiri mengingat banyaknya pengguna sepeda motor, terutama di kota-kota besarnya. Bagi yang ingin menggunakan transportasi umum, di beberapa destinasi tersedia cyclo, angkutan mirip becak. Atau jika ingin lebih nyaman, di Vietnam sudah tersedia taksi, taksi daring, hingga ojek daring.

Suasana lalu lintas di Hanoi. Elliott Andrews/Unsplash

Tempat yang Sering Dikunjungi
Destinasi wisata favorit di Vietnam dipegang oleh Ha Long Bay yang berbatasan dengan Tiongkok. Di sini para pengunjung bisa menikmati keindahan pulau-pulau batu kapur di tengah laut berwarna biru. Vietnam juga memiliki berbagai wisata yang tercatat dalam situs warisan dunia UNESCO, beberapa diantaranya seperti Kota Tua Hoi An, Monumen Hue, My Son Sanctuary, Taman Nasional Phong Nha Ke Bang, dan sebagainya. Selain itu, masih banyak obyek wisata populer Vietnam lainnya seperti Mekong Delta, Golden Bridge, Terowongan Cu Chi, Museum Sisa Perang Vietnam, Kepulauan Phu Quoc, Ho Chi Minh City, dan masih banyak lagi.

Jumlah Turis yang Berkunjung
Mengutip Kompas.com, Kementerian Pariwisata Vietnam telah mencatatkan 11,2 juta perjalaan turis asing di sepanjang 2023. Penyumbang terbesar kunjungan tersebut dipegang oleh wisatawan asal Korea Selatan sebanyak 3,2 juta, lalu diikuti oleh Tiongkok dengan angka 1,5 juta, Taiwan menyumbang 758.000 turis, dan Amerika 659.000 turis. Untuk negara kawasan Asia Tenggara, penyumbang turis terbesar ke Vietnam berasal dari Thailand dengan 442.000 wisatawan, diikuti oleh Malaysia dan Kamboja.  

Rombongan turis bermain kayak di Ha Long Bay. Rachel Claire

Bahasa yang Digunakan
Bahasa Vietnam, yang berasal dari bahasa atau serta serapan aksara Tiongkok, digunakan oleh hampir 87% penduduk asli serta dua juta imigran. Di kota-kota besar, komunikasi dengan bahasa Inggris jamak dilakukan turis. Sementara itu, bahasa Prancis juga dikuasai sebagian kecil masyarakatnya akibat invasi yang dilakukan Prancis pada pertengahan abad ke-19 hingga 1958.

Agama
Menurut Badan Statistik Negara Vietnam, ada sekitar 16 agama resmi yang tercatat pada 2020. Dari penjelasan tersebut dijabarkan juga bahwa ada sekitar 36 organisasi keagamaan yang tersebar di seluruh wilayah negara ini. Enam besar agama mayoritas di Vietnam ialah Buddha, Katolik, Protestan, Islam, Cao Dai, dan Hoa Hao.

Makanan Khas
Selayaknya hidangan Thailand, makanan Vietnam juga familiar di lidah Indonesia karena banyaknya restoran Vietnam di Tanah Air. Makanan khas Vietnam yang populer adalah pho, sup dengan kaldu daging ayam, sapi, atau babi yang disajikan mi beras. Ada juga banh mi, versi lokal dari roti lapis Prancis berisi irisan kol, wortel, daging, dan cabai. Beberapa hidangan lain yang layak dicicipi adalah com rang (nasi goreng), gui con (lumpia khas Vietnam), dan bahn bao (bakpao).

Michelin Star
Vietnam adalah negara ketiga di Asia Tenggara setelah Singapura, Thailand, dan Malaysia yang punya daftar restoran Michelin. Di Vietnam, daftar kuliner besutan pabrik ban mobil tersebut mengupas restoran dan warung di tiga kota, yakni Hanoi, Ho Chi Minh City, dan Da Nang.

Mata Uang
Mata uang di Vietnam adalah đồng dimana satu đồng setara dengan Rp0.64. Nilai tukarnya yang mirip-mirip dengan rupiah membuat biaya hidup di Vietnam relatif lebih terjangkau. Untuk makan sederhana, diperlukan kurang lebih dana sebesar Rp30.000 untuk sekali makan.Monika Febriana

Calendar of Events

Freedballet Stars – Gala Concert

Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan

Cigarettes After Sex Concert 2025 | X’s World Tour in Jakarta

Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan

IdeaFest 2024

Sebuah ajang jejaring insan industri kreatif di negeri ini. 27-29 Sep

See More