Hal-hal yang perlu diketahui sebelum pergi ke Jepang.

Foto utama: © Bryan Pulgar

Selama bertahun-tahun, Jepang selalu menduduki peringkat 10 besar negara tempat liburan favorit turis Indonesia. Menurut Data Pusat Statistik Indonesia 2022, Jepang duduk di posisi ketujuh negara yang paling sering didatangi turis Indonesia. Sementara pada Maret 2024, Visa merilis survei tentang perjalanan selama 2023, dan Jepang duduk di posisi pertama menurut responden Indonesia.

Pasca-pandemi, Jepang menjadi destinasi liburan favorit wisatawan Indonesia. Alasannya beragam. Namun yang pasti, salah satu penyebabnya adalah jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Indonesia serta melemahnya nilai tukar yen membuat liburan ke Jepang sedikit lebih terjangkau.

Anda berencana ke Negeri Sakura itu dalam waktu dekat? Berikut hal-hal mendasar yang perlu Anda perhatikan sebelum mengunjungi Jepang.

Bandara di Jepang 
Menurut WorldData.info, negara ini memiliki 50 bandara aktif, dengan 30 di antaranya termasuk yang terbesar di Jepang. Dua bandara tersibuk di negara ini terletak di Tokyo, yaitu Narita dan Haneda. Sementara, dua maskapai Jepang yang melayani berbagai penerbangan ke dan dari Jepang adalah Japan Airlines dan All Nippon Airways.

Negara Bebas Visa
Menurut informasi dari situs resmi Kementerian Urusan Luar Negeri Jepang, Jepang memberikan pembebasan visa untuk 71 negara. Indonesia masuk ke daftar tersebut, tapi dengan pengecualian. Kebijakan bebas visa (visa waiver) bagi WNI hanya berlaku bagi para pemegang paspor elektronik. Bagi para pemegang e-passport, alih-alih mengurus visa, mereka cukup mendaftarkan paspornya ke Kedutaan Jepang. Sementara bagi para pemilik paspor konvesional, mereka tetap diwajibkan mengurus visa. Masa tinggal yang diizinkan untuk kedua jenis paspor adalah maksimum 15 hari.

Transportasi Umum
Jepang adalah salah satu negara dengan sistem transportasi umum yang sangat maju dan terkoneksi dengan baik. Di kota-kota besar, cara terbaik untuk mengeksplorasi kota adalah dengan menggunakan kereta dan kereta bawah tanah. Sementara di kota-kota kecil, bus menjadi transportasi umum andalan. Untuk koneksivitas antar-kota, tersedia kereta biasa dan kereta cepat Shinkansen.

Baca juga: Daftar Harga-Harga Baru Japan Rail Pass

Tempat yang Sering Dikunjungi
Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hokkaido adalah beberapa kota populer yang menjadi favorit para wisatawan. Lalu, salah satu obyek wisata populer yang disukai turis adalah Gunung Fuji. Setiap tahunnya, gunung ini dikunjungi oleh lima juta pendaki setiap tahunnya. Tak heran jika sejak Juli 2024, pemerintah menerapkan pembatasan jumlah pendaki harian ke gunung sakral tersebut. Selain Gunung Fuji, beberapa obyek wisata lainnya yang memikat turis adalah Disneyland, Disney Sea, Universal Studios Osaka, Museum Doraemon, Museum Ghibli, serta masih banyak lagi lainnya.

Baca juga: Ghibli Park di Jepang Kenalkan Skema Tiket Baru

Jumlah Turis yang Berkunjung
Berdasarkan data dari Japan National Tourism Organization (JNTO), lebih dari 21 juta turis asing berkunjung ke Jepang selama periode Januari hingga Juli 2024. Angka tersebut didominasi oleh turis dari Korea Selatan, China, dan Taiwan. Sementara itu, dalam periode tersebut, sebanyak 293.400 turis asal Indonesia berkunjung ke Negeri Matahari Terbit itu.

Bahasa yang Digunakan
Penduduk Jepang sangat nasionalis. Oleh karena itu, bahasa Jepang menjadi bahasa utama dan resmi yang digunakan lebih dari 94% populasi negara ini. Di kota-kota besar, komunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan warga lokal masih dimaklumi, tetapi di banyak kota kecil, bahasa Inggris nyaris tidak dimengerti warga lokal. Informasi menarik: konon, bahasa Jepang disebut-sebut sebagai salah satu yang paling banyak dituturkan di dunia—sekitar 123 juta orang di dunia menggunakannya.

Baca juga: Jepang Siapkan Tiket Kereta Berbasis Kode QR

Agama
Dilansir dari Japan Guide, sebanyak dua per tiga penduduk Jepang memeluk agama Buddha. Agama mayoritas kedua ialah Shinto, sebuah aliran kepercayaan yang berkembang di Jepang sejak berabad-abad lalu. Uniknya, banyak penduduk Jepang yang mengaku memeluk kedua agama tersebut. Selain Buddha dan Shinto, agama lain yang banyak diyakini warga Jepang adalah agama Kristen.

Makanan Khas
Kuliner Jepang, atau disebut dengan washoku, cukup digemari di seluruh dunia. Namun yang menarik, jika Anda datang di periode pergantian baru, Anda bisa mencicipi osechi ryori, makanan khas untuk merayakan tahun baru. Sejarah makanan ini dimulai dari 300 tahun sebelum Masehi. Umumnya, makanan yang dikemas dalam kotak bento bersusun lima merupakan masakan rumahan, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, mayoritas supermarket di Jepang sekarang menyediakan isiannya.

Bagi Anda yang suka makan, Jepang adalah salah satu destinasi terbaik. Negara ini memiliki pilihan kuliner yang akrab dengan selera wisatawan. Terlebih, selain tempat-tempat makan yang menyajikan makanan khas seperti sushi, ramen, udon, tepanyaki dan masih banyak lainnya, Jepang juga merupakan negara kedua dengan jumlah restoran berbintang Michelin terbanyak di dunia—387 restoran.

Mata Uang
Mata uang di Jepang adalah Yen (¥, JPY), di mana pada Agustus 2024, nilai tukar satu yen setara dengan sekitar Rp107. Meskipun pembayaran tunai masih dominan, masyarakat Jepang mulai beralih menggunakan kartu debit, kredit, dan pembayaran digital. Selain itu, Jepang memiliki kartu IC yang berfungsi sebagai uang elektronik dan dapat digunakan membayar biaya kendaraan umum serta bertransaksi di vending machine atau supermarket. Patut dicatat, tak seperti di Amerika Serikat, Jepang tidak mengenal sistem tip. Jadi, Anda tak perlu memberikan tip kepada pelayan atau sopir taksi.Monika Febriana

Calendar of Events

Freedballet Stars – Gala Concert

Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan

Cigarettes After Sex Concert 2025 | X’s World Tour in Jakarta

Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan

IdeaFest 2024

Sebuah ajang jejaring insan industri kreatif di negeri ini. 27-29 Sep

See More