Kelak, ganja di Thailand dilarang dikonsumsi untuk keperluan rekreasi.

Mayoritas anggota komite yang bertugas atas konsultasi pengendalian narkotika dan obat-obatan terlarang di Thailand setuju untuk kembali memasukkan ganja ke golongan narkotika. Rencananya, peraturan ini akan resmi berlaku pada 1 Januari 2025.

Dilansir dari Bangkok Post, dalam sebuah rapat yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Publik Thailand pada 6 Juli 2024, seluruh anggota komite itu setuju untuk memperketat penggunaan ganja hanya sebagai perawatan medis, bukan untuk keperluan bersenang-senang. Pekan depan, komite ini akan mengajukan laporannya itu ke kantor Badan Pengendali Narkotika Thailand untuk pembahasan lebih lanjut.

“Jika Badan Pengendali Narkotika setuju dengan kesimpulan kami, langkah selanjutnya adalah tugas bagi Administrasi Makanan dan Obat untuk mengubah peraturan terkait ganja dan menetapkan kriteria bagaimana tanaman ini akan digunakan,” ujar Dr Surachoke Tangtiwat, salah satu wakil Kementerian Kesehatan Publik. Ia menambahkan, pemerintah berharap peraturan baru ini sudah siap untuk diimplementasikan pada 1 Januari 2025.

Thailand menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang melegalkan ganja untuk keperluan medis pada 2018 dan keperluan rekreasi pada 2022. Keputusan yang menyita perhatian publik tersebut disambut dengan deretan pro dan kontra dari publik. Awal 2024, perdana menteri baru Thailand, Srettha Thavisin, menyatakan untuk menghapus peraturan yang melegalisasi ganja untuk konsumsi rekreasi.Ben Dharma

Calendar of Events

Exchange Vows

Sebuah bursa pernikahan esklusif besutan The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. 27-29 Jun 2025

COMO Culinary Odyssey: Buleleng Edition

Semarak perayaan kuliner Buleleng di Canggu. 13 Jun-31 Jul 2025

Summer Soundwave 2025

Pesta tepi pantai khas W Bali – Seminyak. 20 Jun 2025

See More