Hotel Ideal untuk Titik Awal Liburan di Bali
Penginapan ini berada di lokasi strategis dan menawarkan akomodasi mumpuni dengan tarif ramah di kantong.
Sudah 15 menit saya meninggalkan Bandara Internasional Phuket, Thailand. Hari itu, di akhir bulan Februari 2023 yang panas, saya untuk pertama kalinya menginjakkan kaki ke Phuket. Selama ini, satu-satunya destinasi di Negeri Gajah Putih yang rutin saya kunjungi adalah Bangkok. Namun kala itu, saya “nekat” ke Phuket. Selain ingin melihat pantai-pantainya serta menengok kota tuanya yang legendaris, ada satu alasan lain: menginap di COMO Point Yamu Phuket, resor fotogenik yang menatap langsung di Teluk Pha Nga.
Sudah setengah perjalanan mobil sewaan yang saya kendarai menyusuri jalanan utama Phuket yang lebar dan mulus layaknya tol dalam kota Jakarta. Menurut saya, di Phuket opsi terbaik untuk menjelajah pulau adalah dengan menyewa kendaraan. Angkutan umum tersedia, namun tidak bisa diandalkan. Taksi konvensional dan taksi daring beroperasi, namun mengingat jarak dari satu destinasi wisata ke lainnya cukup jauh, biayanya menjadi tak jauh beda dengan menyewa mobil. Bermodalkan Google Maps, saya tiba di Ban Pa Khlok, kotamadya tempat COMO Point Yamu bersarang. Jarak dari bandara ke resor sekitar 27 kilometer.
Lokasi tempat resor ini berdiri ternyata jauh dari keramaian. Ketika saya di Bandara Suvarnabhumi Bangkok menunggu penerbangan yang akan membawa saya ke Phuket, saya berangan-angan akan menghabiskan waktu berpindah-pindah dari satu beach club ke beach club yang lain atau restaurant hopping. Akan tetapi, begitu menginjakkan kaki di COMO Point Yamu Phuket, saya tiba-tiba sadar bahwa lokasinya yang sedikit berjarak dari keramaian, tempat makan di luar resor yang bisa dijangkau dengan jalan kaki nyaris nihil. Kafe satu-satunya yang paling dekat dari hotel berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki.
Tak seperti kebanyakan resor premium lainnya, cabang kedua hotel COMO di Thailand ini lokasinya bukan di destinasi wisata ramai. Ia malah terletak di ujung perumahan elite. Menyusuri jalan menuju resor, di kanan-kiri berdiri vila-vila mewah tepi pantai yang desainnya bagaikan muncul dari lembar-lembar majalah Architectural Digest. COMO Point Yamu bersemayam di titik tertinggi kompleks perumahan tersebut. Lokasinya yang berada di ketinggian membuatnya dianugerahi panorama Teluk Pha Nga yang memesona.
Baca juga: Mengembalikan Kebugaran Tubuh di Sisi Bali yang Masih Asri
Letaknya yang jauh dari ingar-bingar, ternyata malah membuat saya terpesona. Layaknya COMO Shambhala Estate di Bali yang berjarak dari jantung kehidupan, menginap di COMO Point Yamu memberikan saya kesempatan untuk retret dengan cara bersantai di hotel yang pernah mendapatkan penghargaan Best Hotel Architectural Design Thailand dari Property Awards pada 2014 tersebut.
Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan
Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan