Menyambangi Kampung Terakhir di Singapura
Didesak hutan beton, kampung ini tetap bergeming melestarikan keasliannya.
Foto utama: Dubrovnik. Vee Terzy/Pexels
Meski belum sepopuler para tetangganya di Eropa Barat, Kroasia menyimpan pesona yang tak kalah menggugah. Negara berpenduduk 3,8 juta jiwa ini kerap menjadi latar bagi produksi global—mulai Game of Thrones hingga film Indonesia populer Sore: Istri dari Masa Depan. Dalam beberapa tahun terakhir, Kroasia pun mengalami lonjakan pariwisata yang signifikan. Menurut Reuters, negara ini memecahkan rekor setelah menyambut 15,5 juta wisatawan pada 2025. Jika Anda berencana menjejakkan kaki di negara Mediterania ini, berikut informasi dasar yang perlu disimak.
Akses
Kroasia terhubung erat dengan Eropa melalui jalur udara. Zagreb Franjo Tuđman Airport, yang melayani 4,3 juta penumpang pada 2024, menjadi pintu masuk utama. Kota-kota populer seperti Dubrovnik dan Split juga memiliki bandara internasional. Untuk perjalanan darat, jaringan kereta api menghubungkan Kroasia dengan Hungaria, Slovenia, Jerman, dan Austria. Hal ini dapat menjadi opsi yang nyaman untuk perjalanan lintas batas.
Visa Kroasia
Warga Indonesia memerlukan visa untuk masuk ke Kroasia. Pilihan paling praktis adalah Visa Schengen Tipe C, yang memungkinkan kunjungan hingga 90 hari serta akses bebas visa ke negara-negara Schengen lainnya. Opsi ideal bagi pelancong yang ingin menjelajahi Eropa sekaligus.

Transportasi Umum
Mobilitas sehari-hari bertumpu pada trem dan bus, terutama di Zagreb. Jaringan tremnya mencakup 256 stasiun dan telah mengangkut lebih dari 121 juta penumpang pada 2024. Layanan komuter pun tersedia dan menghubungkan pusat kota dengan kawasan pinggiran, menawarkan cara efisien untuk berkeliling.
Biaya Hidup
Sejak 2023, Kroasia resmi menggunakan euro—meninggalkan kuna, mata uang nasional yang dipakai sejak 1994. Secara umum, biaya hidupnya lebih terjangkau dibandingkan Eropa Barat, meski kota pesisir seperti Dubrovnik dikenal memiliki harga yang lebih tinggi. Menurut Wise, makan di restoran cepat saji berkisar 6,65–10 euro, dan tiket transportasi umum 0,5–2 euro.
Bahasa yang Digunakan
Bahasa resmi Kroasia adalah hrvatski, bagian dari rumpun Serbo-Kroasia dengan alfabet Latin Gaj. Bahasa minoritas seperti Italia, Slovakia, dan Ceko juga dituturkan. Di kota besar dan area wisata, bahasa Inggris digunakan secara luas, memudahkan wisatawan dalam berinteraksi.

Agama
Laporan Kebebasan Beragama 2023 dari Departemen Luar Negeri AS mencatat 79% penduduk Kroasia adalah Katolik. Populasi Muslim sekitar 1,3%, dengan masjid-masjid penting seperti Masjid Zagreb dan Masjid Gunja yang dapat dikunjungi wisatawan Muslim.
Cuaca
Kroasia memiliki dua karakter iklim. Bagian daratan cenderung beriklim kontinental dengan musim dingin bersalju hingga –5°C, sementara wilayah pesisir menikmati iklim Mediterania—musim panas kering dan musim dingin lembap. Untuk wisata yang optimal, Juni hingga Agustus menjadi waktu terbaik berkunjung.
Makanan Khas
Gastronomi Kroasia dipengaruhi Austria, Slovakia, hingga Yunani—hasilnya adalah hidangan sederhana tetapi menghibur. Crni rižot, risoto hitam dengan tinta cumi, adalah salah satu ikon kuliner negara ini. Ada pula gregada, semur ikan khas Pulau Hvar. Menjelang Natal, fritule, bola donat manis, jadi suguhan yang paling dinantikan.

Tempat yang Sering Dikunjungi
Pusat pariwisata Kroasia bertumpu pada Zagreb, Dubrovnik, dan Split. Di Zagreb, Jalan Ilica menawarkan jejak budaya dan pengalaman belanja, sementara funicular menuju Gornji Grad menghadirkan sensasi klasik Eropa. Museum of Broken Relationships adalah destinasi yang unik dan wajib dikunjungi.
Di Dubrovnik, Tembok Kota yang megah menawarkan panorama Laut Adriatik yang menawan—ikon kota yang setara dengan Great Wall of China versi Kroasia. Sementara itu, Riva Promenade di Split menghadirkan suasana Mediterania yang santai dengan latar laut biru berkilauan dan deretan pohon palem.—Monika Febriana
Salah satu produksi berskala besar yang paling ambisius di awal tahun. 30 Jan-15 Feb 2026