Hal-hal yang perlu diketahui sebelum berkunjung ke Kyoto.

Foto utama: W W

Bersanding dengan Tokyo dan Osaka, Kyoto selalu menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang melancong ke Jepang. Sepanjang 2024, kota ini dikunjungi 10,8 juta wisatawan—angka fantastis yang memicu problem overtourism dan menuai reaksi keras dari warga lokal. Meski demikian, daya pikat bekas ibu kota Jepang dari periode 794 hingga 1868 tetap sulit ditandingi. Perpaduan tradisi budaya, lanskap alam yang memikat, hingga kuliner autentik menjadikan Kyoto kota yang tak pernah kehilangan magnetnya.

Oktober kerap disebut sebagai salah satu waktu terbaik untuk berkunjung. Saban 22 Oktober, Kyoto menggelar Jidai Matsuri, festival bersejarah dengan lebih dari 2.000 peserta dalam kostum berbagai era Jepang. Kehadiran Geisha di sepanjang parade menambah nuansa orisinal, seakan membawa pengunjung kembali ke masa lampau.

Akses ke Kyoto

Meskipun berada di tengah Jepang, Kyoto tidak memiliki bandara sendiri. Kota ini diapit oleh dua bandara internasional: Kansai International Airport (KIX) dan Osaka International Airport (ITM). Pilihan paling dekat adalah ITM, yang berjarak sekitar 36 kilometer dari pusat Kyoto.

kyoto
Stasiun Kyoto. Jon Discipulo

Dari bandara, perjalanan bisa dilanjutkan dengan transportasi darat. Opsi tercepat tentu saja Shinkansen dari Stasiun Shin-Osaka ke Stasiun Kyoto yang hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Alternatif lainnya adalah kereta Limited Express dan juga kosoku bus atau bus jarak jauh. Bus ini melayani dari beberapa titik keberangkatan di Osaka, seperti JR Osaka Station (Sakurabashi Exit), Dotonbori, hingga Shinsaibashi.

Kyoto tidak memiliki bandara internasional, tetapi ia diapit Kansai International Airport (KIX) dan Osaka International Airport (ITM). Dari bandara, perjalanan bisa dilanjutkan dengan Shinkansen dari Stasiun Shin-Osaka ke Stasiun Kyoto yang hanya memakan waktu 15 menit. Alternatif lainnya adalah kereta Limited Express dan kosoku bus yang berangkat dari titik populer seperti JR Osaka Station, Dotonbori, hingga Shinsaibashi.

Kuliner Khas Kyoto

Sebagai bekas pusat kekaisaran, Kyoto memiliki tradisi kuliner yang kaya, dikenal dengan Kyo-ryori. Gaya masakan klasik seperti kaiseki ryori (hidangan multi-menu yang elegan), shojin ryori (masakan vegetarian ala kuil Buddha), honzen ryori (gaya formal untuk jamuan kerajaan atau bangsawan), daikyo ryori (masakan resmi kekaisaran), hingga obanzai (masakan rumahan khas Kyoto) masih lestari. Hidangan khas yang wajib dicoba antara lain Saba Sushi—sushi makarel dengan teknik pengawetan tradisional—serta Nishin Soba, hidangan mi rebus dengan topping ikan asin yang hangat dan gurih. Saat musim panas, warga Kyoto gemar menyantap Nagashi Somen, mi tipis yang mengalir di bambu berisi air dingin. Jangan lupakan Uji Matcha, teh hijau premium dari kawasan Uji yang dianggap salah satu yang terbaik di dunia.

kyoto
Kawasan Gion di Kyoto. Stefan K

Destinasi Kuliner

Gion dan Higashiyama menjadi distrik kuliner klasik yang menyajikan pengalaman autentik, mulai dari menikmati matcha hangat di kuil Kiyomizuzaka hingga berburu suvenir khas. Tak jauh dari sana, terdapat distrik Pontocho. Keduanya menghadirkan deretan restoran berbintang Michelin dan tempat makan biasa. Bedanya, Gion memiliki atmosfer yang riuh sedangkan Pontocho terasa lebih intim dengan gang-gang cupet membelah tubuhnya. Untuk pengalaman lokal, Pasar Nishiki wajib disinggahi. Dikenal sebagai dapur Kyoto, pasar sepanjang 390 meter ini menawarkan boga bahari segar, jajanan tradisional, hingga makanan penutup unik. Bagi pecinta ramen, kawasan Ichijoji dengan deretan lebih dari 20 kedai—termasuk Tenkaippin yang legendaris—menjadi surga tersendiri.

kyoto
Hutan Arashiyama. Atsushi Tsubokura

Destinasi Alam

Selain kuil dan budaya, Kyoto juga kaya akan lanskap alam. Hutan Bambu Arashiyama menawarkan jalur setapak ikonis dengan pepohonan bambu menjulang tinggi, dilengkapi Kuil Tenryu-ji yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO. Tak jauh dari sana, Taman Kera Iwatayama menjadi rumah bagi sekitar 150 ekor kera, termasuk kera salju khas Jepang. Pilihan lain adalah Amanohashidate, pantai dengan lanskap unik berupa jajaran gua laut.

Destinasi Wisata Budaya

Julukan “Kota Seribu Kuil” buat Kyoto bukan tanpa alasan. Kota ini memiliki lebih dari 1.600 kuil Buddha dan 400 kuil Shinto. Nama-nama ikonis seperti Kinkaku-ji dengan paviliun emasnya, Fushimi Inari Taisha dengan ribuan gerbang torii merah, hingga Hokanji dengan pagoda setinggi 46 meter selalu menjadi sorotan. Di sisi lain, Gion Corner menghadirkan pertunjukan seni tradisional dan kesempatan langka bertemu Geisha. Saat musim panas, Gion Matsuri hadir sebagai festival termegah di Kyoto, berlangsung sepanjang Juli.

kyoto
Fushimi Inari Taisha. David Emrich

Pilihan Akomodasi

Kyoto juga memanjakan wisatawan dengan pilihan akomodasi beragam. Untuk hotel bintang lima, ada Aman Kyoto, Four Seasons Kyoto, Park Hyatt Kyoto, hingga The Westin Miyako Hotel Kyoto. Bintang empat pun tak kalah nyaman, seperti Hotel Tou Nishinotoin Kyoto, Hotel Granvia Kyoto, dan Hotel Vischio Kyoto by Granvia. Untuk pengalaman yang lebih autentik, ryokan tradisional seperti Hiiragiya, Seikoro, Gion Hatanaka, dan Kyoto Garden Ryokan Yachiyo menjadi pilihan sempurna.Monika Febriana

Calendar of Events

Art Jakarta 2025

Salah satu bursa seni terbesar di Indonesia yang tak boleh dilewatkan. 3-5 Okt 2025

W Presents: TMPLE

Acara musik global di W Bali – Seminyak bersama duo DJ asal London. 30 Agu 2025

COMO Culinary Odyssey: Karangasem Edition

Kolaborasi kuliner terkenal di tepi Pantai Canggu. 14 Ags-30 Sep 2025

See More