Berbicara tentang filosofi keseimbangan, tradisi Bali, dan arah baru wellness hospitality.

Di tengah geliat pariwisata Bali, wellness bukan lagi sekadar fasilitas tambahan—ia telah menjadi daya tarik utama. The Westin Resort Nusa Dua, Bali, salah satu wellness resort terbaik di Bali, menjadikan konsep ini sebagai DNA mereka. General Manager Sander Looijen berbagi pandangannya mengenai arti wellness yang sesungguhnya, bagaimana resor ini merangkul kearifan lokal, serta bagaimana pengalaman tamu ditransformasikan melalui program-program holistik.

Wellness telah menjadi kata penting di dunia perhotelan. Dari perspektif Anda, apa arti “wellness” bagi sebuah resor di Bali, dan bagaimana Anda menghindari kata tersebut hanya sebagai jargon pemasaran belaka?

Di The Westin Resort Nusa Dua, Bali wellness bukan tren sesaat. Ia adalah DNA kami. Bali sendiri sudah lama hidup dengan keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa—jadi bagi kami, wellness lebih pada memberi tamu cara hidup yang lebih bermakna. Bisa melalui yoga, spa, kuliner sehat, atau sekadar mencoba sesuatu yang baru.

Kami memang punya fasilitas klasik, tapi yang membedakan adalah inovasi kami: Wellness Studio, Beach Gym di tepi Samudra Hindia, hingga dukungan kami pada Maybank Marathon. Wellness di sini bukan hanya soal relaksasi, tapi energi, tindakan, dan efek jangka panjang yang dirasakan tamu.

Jenama The Westin dikenal dengan Six Pillars of Well-Being. Bagaimana Anda menerjemahkan konsep global tersebut agar terasa sangat Bali?

Kami mengadaptasikannya dengan kearifan lokal. Sleep, yang mempromosikan tidur berkualitas kami sokong dengan minyak tradisional Bali dan instruksi ritual spesial di kamar. Move kami hadirkan lewat yoga tepi pantai, olahraga di luar ruangan, hingga high-intensity training di Beach Gym. Eat menampilkan kuliner sehat berbahan lokal, merayakan cita rasa khas Bali.

Untuk Mindfulness, kami menggelar meditasi berbasis filosofi Bali, biasanya di ruang terbuka. Connect kami jalankan dengan kelas kebugaran dan aksi komunitas, seperti program bersih pantai. Sedangkan Positive Perspective berakar pada Tri Hita Karana—harmoni antara Tuhan, manusia, dan alam.

Banyak turis datang ke Bali mencari ketenangan spiritual. Bagaimana resor ini menyeimbangkan antara luxury wellness internasional dengan tradisi Bali?

Kemewahan dan autentisitas tidak bertabrakan; mereka saling melengkapi. Terapis spa kami bersertifikat internasional, tetapi juga menguasai ritual penyembuhan Bali. Jadi, tamu bisa memilih pijat deep-tissue kelas dunia atau ritual herba tradisional.

Kami juga menghadirkan meditasi, yoga, hingga lokakarya budaya. Semua dirancang untuk memberi keseimbangan antara kenyamanan bintang lima dan pengalaman spiritual khas Bali.

Heavenly Spa menjadi pusat penting di sini. Apa yang biasanya tamu salah pahami tentang spa, dan bagaimana Anda meluruskannya?

Banyak yang mengira spa hanya perkara memanjakan diri. Bagi kami, spa adalah transformasi. Ya, tamu bisa bersantai, tapi kami ingin mereka juga merasa seimbang secara fisik, mental, dan emosional.

Di Heavenly Spa by Westin, perawatan tradisional berpadu dengan mindfulness, meditasi, bahkan lokakarya. Jadi manfaatnya melampaui meja pijat, memberi dampak nyata pada gaya hidup tamu.

Beberapa program wellness sering terasa eksklusif atau mengintimidasi. Bagaimana Anda membuatnya inklusif, bahkan untuk keluarga dan tamu bisnis?

Kami menyebutnya wellness yang mendatangi tamu. Untuk keluarga, ada yoga anak-anak dan spa ramah keluarga. Untuk pemula, instruktur kami memperkenalkan meditasi atau yoga secara bertahap. Untuk yang sudah terbiasa, ada sesi intens di Beach Gym. Bahkan tamu bisnis yang hanya punya 30 menit tetap bisa berpartisipasi—entah lari singkat di pantai atau spa mini. Intinya, selalu ada pintu masuk untuk setiap level.

Anda memiliki Wellness Ambassador. Apa dampaknya pada tamu?

Wellness Ambassador membantu membuka pintu bagi mereka yang awalnya skeptis. Banyak tamu pulang dengan rutinitas baru, lalu menuliskannya kembali pada kami: mereka terus berlatih yoga, meditasi, atau mindfulness setelah kembali ke rumah. Itulah masukan paling berharga yang bisa kami terima.

Di tengah kesibukannya, pria asal Belanda ini selalu menyempatkan untuk berolahraga.

Ke depan, apakah Westin akan mengikuti tren wellness baru atau tetap berakar pada kesederhanaan?

Kami percaya pada keseimbangan. Jika tren itu benar-benar bermanfaat, kami akan mempertimbangkannya. Tapi kesederhanaan selalu jadi fondasi: tubuh aktif, makan sehat, tidur cukup, dan dekat dengan alam. Itulah sebabnya kami punya Beach Gym dan Wellness Studio, sembari mempertahankan praktik Bali yang abadi.

Baca juga: Heritage Beach Garden Siap Menjadi Tempat Pesta Pernikahan Impian di Bali

Wellness dan keberlanjutan kerap beriringan. Bagaimana Anda mengintegrasikannya di resor?

Wellness tanpa keberlanjutan terasa tidak utuh. Untuk menjawabnya, kami menggunakan bahan lokal, bekerja sama dengan pemasok yang bertanggung jawab, serta meminimalisir limbah. Tamu juga diajak ikut serta, misalnya melalui kegiatan bersih pantai atau menanam pohon.

Sebagai pemimpin resor bintang lima, bagaimana Anda menjaga well-being diri sendiri tengah kesibukan?

Olahraga adalah ritual saya yang tak tergantikan—lari, angkat beban, atau aktivitas di pantai. Itu cara saya menjernihkan pikiran, menjaga energi, dan tetap fokus.

Saya juga percaya pada hal fundamental: istirahat cukup, refleksi diri, dan waktu berkualitas bersama orang tersayang. Dari luar mungkin saya terlihat sibuk, tapi keseimbangan adalah kunci agar saya bisa memimpin dengan pikiran jernih.Yohanes Sandy

Calendar of Events

Art Jakarta 2025

Salah satu bursa seni terbesar di Indonesia yang tak boleh dilewatkan. 3-5 Okt 2025

W Presents: TMPLE

Acara musik global di W Bali – Seminyak bersama duo DJ asal London. 30 Agu 2025

COMO Culinary Odyssey: Karangasem Edition

Kolaborasi kuliner terkenal di tepi Pantai Canggu. 14 Ags-30 Sep 2025

See More