Tips Membawa Powerbank Ketika Naik Pesawat

Pada 28 Januari 2025, sebuah pesawat Air Busan yang tengah-tengah bersiap untuk lepas landas di Bandara Internasional Gimhae terbakar. Konon, penyebabnya adalah meledaknya powerbank atau pengisi daya baterai portabel saat disimpan di bagasi kabin. Beruntung, 176 penumpang dan kru pesawat dapat diselamatkan.

Guna kembali mencegah hal-hal yang tak diinginkan yang melibatkan pengisi daya baterai portabel saat penerbangan, berikut beberapa tips yang perlu Anda perhatikan:

Daya Tidak Melebihi 27.000 mAh
Pada dasarnya, powerbank diperbolehkan untuk dibawa ke dalam pesawat. Mengutip dari Flight Right, Oskar de Felice selaku Pakar Hak Penumpang Pesawat Jerman menjelaskan, pengisi daya baterai portabel tidak boleh melebihi kapasitas maksimum 100 Wh atau 27.000 mAh.

Tempat Terbaik Membawa Bank Daya
Baterai ion litium pada pengisi daya baterai portabel dapat menimbulkan kebakaran jika terjadi korsleting. Demi alasan keselamatan, maka sebaiknya bank daya harus selalu disimpan di tas tangan agar lebih mudah dipantau. Alat elektronik ini dapat dibawa di kabin, tetapi harus dengan pemberitahuan kepada pihak maskapai terlebih dahulu.

Tidak Membawa dalam Koper
Untuk alasan keamanan, pengisi daya baterai portabel tidak dianjurkan untuk disimpan dalam koper yang dimasukkan ke bagasi. Hal ini sudah berulang-ulang kali diingatkan oleh pihak maskapai saat proses check-in. Alasannya: alat tersebut dapat meledak saat terlalu panas di bagasi pesawat.

Mengisi Bank Daya Saat Penerbangan
Beberapa maskapai memperbolehkan pengisian daya perangkat elektronik seperti telepon seluler, tablet, dan bank daya. Anda juga dapat menggunakan powerbank di dalam pesawat, tetapi pastikan kalau telepon seluler atau perangkat elektronik Anda berada dalam keadaan mati saat lepas landas. Penting juga untuk memantau suhu bank daya untuk mencegah dari panas berlebih.—Monika Febriana