Pameran Kolosal Doraemon Digelar di Hong Kong
Pameran ini akan berlangsung hingga 18 Agustus 2024.
Museum MACAN kembali mempersembahkan pameran kolosal yang berlangsung dari 24 Juni hingga 8 Oktober 2023. Berjudul “Somewhere, Elsewhere, Nowhere,” pameran ini menampilkan karya-karya seniman pasangan suami istri asal Filipna, Isabel dan Alfredo Aquilizan.
Dalam pameran ini, karya-karya yang ditampilkan cukup beragam, mulai dari instalasi seni berukuran raksasa, patung, hingga gambar-gambar yang mereka buat selama menekuni dunia seni selama 20 tahun.
Isabel dan Alfredo Aquilizan merupakan pasangan suami istri yang juga bekerja sama dalam hal seni. Karya-karyanya pernah dipamerkan di beragam ajang seni besar dan program biennale di berbagai belahan dunia. Keduanya dikenal akan prespektifnya yang unik dan kerap melibatkan material yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dalam karyanya, misalkan kardus, sandal bekas, selimut, sangkar burung, serta masih banyak lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, barang ini kerap dilupakan namun sejatinya memiliki peran penting. Bagi Isabel dan Alfredo Aquizilan, material tersebut justru melahirkan ide tentang identitas, sejarah, perjalanan, dan migrasi individu.
Banyak karya yang ditampilkan dalam pameran ini dibuat dengan tangan—baik dikerjakan sendiri oleh kedua seniman tersebut maupun dengan bantuan para pengrajin. Sebagai contoh, karya berjudul Belok Kiri Jalan Terus (Left Wing Project) (2017-2018) dibuat oleh para pande besi di Yogyakarta dan Filipina. Sedangkan karya See/Through (Series 1) (2021) yang terbuat dari kain piña dibikin oleh penenun Aklanon dan penyulam Lumban di Filipina. Kain piña adalah sejenis bahan tekstil yang terbuat dari serat nanas, buah yang pertama kali dibawa ke Filipina oleh bangsa Spanyol. Karya ini menyoroti hubungan antara kolonialisasi, perkebunan, dan tenaga kerja.
“Kami sangat senang dapat menghadirkan karya-karya kami yang lahir selama 20 tahun perjalanan kami di Museum MACAN Jakarta. Cerita kami mayoritas terinspirasi dari pengalaman bekerja di banyak tempat, dengan komunitas yang beragam di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” ujar Isabel dan Alfredo Aquilizan seperti dikutip dari siaran pers yang diterima oleh TFL Paper.
Dari deretan karya yang dipajang, ada karya khusus yang dipesan oleh Museum MACAN, yakni instalasi berukuran sebesar sayap pesawat yang terbuat dari 92 kandang burung dirangkai bagaikan puzzle. Di latar belakangnya, terdengar suara kicauan burung. Karya berjudul Caged (2023) ini terinspirasi dari masa-masa Isabel dan Alfredo tinggal di Yogyakarta di mana mereka bertemu dengan masyarakat lokal termasuk para pengrajin.
Dalam pameran ini, Isabel dan Alfredo juga menciptakan instalasi khusus untuk Children Art Space, ruang belajar seni untuk anak dan keluarga di Museum MACAN. Proyek seni bertajuk Kisah Kotak Sepatu ini mengajak anak-anak untuk merespon tentang konsep rumah, migrasi, sejarah personal, dan bagaimana hubungan manusia ditempa oleh pengalaman bersama.•
Sebuah festival film untuk mengkampanyekan gerakan anti polusi plastik. 6 Okt
Acara lari dan memberi di Jakarta. Raih kesempatan memenangkan hadiah senilai puluhan juta. 6 Okt