Travel 101: Jepang
Hal-hal yang perlu diketahui sebelum pergi ke Jepang.
Teks dan foto oleh Monika Febriana
Di era 1980- dan 1990-an, Taman Mini Indonesia Indah adalah tempat rekreasi terpopuler di Jakarta, bersanding dengan Taman Impian Jaya Ancol. Kerap disingkat dengan TMII, taman yang didesain sebagai miniatur Indonesia tersebut dibuka pada April 1975 dan merupakan proyek permintaan dari Ibu Negara Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto. Konon, TMII merupakan mimpi Tien Soeharto untuk membawa publik melihat pesona Indonesia dalam satu taman rekerasi.
Setelah sempat ditinggalkan masyarakat akibat tergeser oleh mal dan tempat rekreasi lain di era 2000-an, TMII kemudian berevolusi dan menjalani proses peremajaan. Proses peremajaan yang dimulai di musim pandemi Covid-19 itu usai pada 1 September 2023. Sekarang, TMII memiliki wajah yang lebih segar, lengkap dengan beberapa obyek wisata baru.
Saya berkunjung dan memetakan tempat-tempat menarik di taman rekreasi edukatif ini. Di lahan seluas 150 hektare, TMII menampung ragam pesona 33 provinsi di Indonesia yang dikemas dalam bentuk anjungan daerah, museum budaya, museum flora dan fauna, serta wahana edukatif lainnya. Berikut panduannya:
Pukul 10:00 – Museum Indonesia
Jika masuk dari pintu utama, pengunjung akan disambut oleh Museum Indonesia yang mengusung arsitektur khas Bali. Untuk memasukinya, pengunjung tak dipungut biaya. Di dalamnya terdapat relik-relik budaya yang disebar di ketiga lantai gedung. Di lantai pertama, pengunjung diajak menelusuri awal peradaban masyarakat Indonesia lewat pemaran fosil, koleksi topeng, hingga replika kapal nenek moyang.
Di lantai dua, bersarang ruang pameran yang memajang koleksi kain-kain tradisional dengan berbagai motif yang memikat. Sementara di lantai teratas, pengunjung dapat menemukan Pohon Hayat, yakni sebuah patung megah berukuran 8 x 4 meter terbuat dari tembaga karya Sunaryo. Menurut keterangannya, patung ini melambangkan kehidupan yang berkelanjutan. Di sini, pengunjung juga dapat melihat maket Ibu Kota Nusantara yang tengah dibangun di Provinsi Kalimantan Timur.
Pukul 10:35 – Taman Burung
Taman satwa ini terletak sekitar lima menit berkendara dari Museum Indonesia. Menurut penjelasan pemandu wisata, wahana ini menjadi destinasi favorit pengunjung, terutama bagi keluarga dan anak-anak. Berdiri di atas lahan seluas enam hektare, taman ini mengoleksi lebih dari 200 jenis burung, termasuk spesies langka dan dilindungi seperti Elang Jawa.
Taman Burung dirancang mengikuti alur Garis Wallace, yang membagi habitat burung berdasarkan persebaran fauna Indonesia yaitu Greater Sunda dan Wallacea Sahul. Saat menyusuri taman, tamu dapat menikmati keindahan burung-burung yang beterbangan di atas kepala atau mengiringi mereka melangkah di tanah.
Di wahana ini juga dikenalkan fasilitas baru yang dibuka setelah revitalisasi pada 2023 lalu, Amfiteater Maleo. Di dalamnya, pengunjung dapat menikmati pertunjukan burung yang atraktif. Harga tiket masuk ke Taman Burung mulai dari Rp60.000 per orang.
Pukul 11:30 – Makan siang
Opsi tempat makan di TMII cukup terbatas. Bagi yang tak ingin repot, di Taman Burung tersedia restoran Goa Bantimurung. Restoran bagian dari proyek revitalisasi ini berlokasi tepat di jantung Taman Burung dan menyediakan berbagai pilihan hidangan khas Nusantara, termasuk penganan kecil dan minuman. Di sini, pengunjung dapat menikmati makanan sembari menyaksikan tingkah-polah burung dan unggas yang berkeliaran di sekitar restoran.
Pukul 12:30 – Dunia Air Tawar dan Museum Serangga
Untuk mengakses kedua obyek wisata dalam satu lokasi ini, pengunjung dipungut biaya Rp45.000. Dunia Air Tawar merupakan rumah lebih dari 6.000 fauna air tawar yang terdiri dari 126 spesies, seperti ikan buntal, belut listrik, hingga ikan-ikan dari sungai-sungai di Indonesia. Berdasarkan jumlah koleksinya, tempat ini disebut-sebut sebagai taman biota air tawar terbesar dan terlengkap di dunia. Selain koleksi binatang hidup, tersedia juga fasilitas baru berupa layar modern berukuran masif yang menyajikan beragam informasi tentang biota air tawar dan kolam jamah yang memungkin pengunjung berinteraksi langsung dengan ikan.
Bersebelahan dengan Dunia Air Tawar, terdapat Museum Serangga—dipisahkan oleh Restoran Bakau yang berdiri di tepi kolam. Di museum ini, pengunjung dapat melihat ratusan koleksi kupu-kupu, kumbang, dan serangga yang diawetkan. Seharusnya di Taman Kupu terdapat juga koleksi puluhan kupu-kupu hidup. Namun, saat saya berkunjung, hanya ada satu kupu-kupu yang terlihat.
Pukul 13:30 – Teater Keong Mas
Teater Keong Mas adalah ikon dari TMII. Desainnya yang ikonis dengan tubuh berlapis cat berwarna emas membuatnya dikenal khalayak ramai sejak pertama dibuka pada 1984. Tak hanya itu, Teater Keong Mas juga merupakan ruang pertunjukan layar IMAX pertama di Indonesia. Dulu, ia sempat menyandang predikat layar IMAX terbesar di dunia dengan ukuran 21,5 x 29,3 meter sebelum digeser oleh Traumpalast Leonberg IMAX Theater di Leonberg, Jerman yang memiliki layar IMAX berukuran 21 x 38,8 meter.
Dalam sehari, Teater Keong Mas melakukan pemutaran film sebanyak tiga kali. Frekuensinya akan meningkat saat hari libur dan akhir pekan. Di hari biasa, jadwal terakhir pemutaran adalah pukul 15:00. Untuk menonton film di sini, pengunjung dipungut biaya Rp50.000 per orang. Di dalam studio berkapasitas 836 kursi, pengunjung dapat menonton film-film dokumenter dan animasi yang mengangkat tentang kekayaan budaya Indonesia.
Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan
Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan