Sandiaga Uno Siap Undang 5 Menteri Pariwisata Negara Lain ke Java Jazz Festival 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno berencana untuk mengundang lima menteri pariwisata negara-negara kerabat untuk menonton Java Jazz Festival 2024 secara langsung. Hal tersebut disampaikan dalam acara konferensi pers Accor Live Limitless (ALL) x Java Jazz Festival 2024 di Mercure Jakarta Batavia, Senin, 22 April 2-2024.

“Saya mengundang secara langsung Menteri Pariwisata dari Malaysia, Singapura, Australia, Timor Leste, dan India untuk juga menghadiri Java Jazz tahun ini atas undangan resmi dari saya,” ucap Sandiaga Uno saat ditemui TFL Paper dalam acara konferensi pers tersebut.

Menurutnya, keputusan mengundang para rekan menteri negara-negara sahabat Indonesia itu dimaksudkan untuk mendukung naiknya target kunjungan wisatawan mancanegara hingga 17 juta kunjungan tahun ini.

Sementara itu, Dewi Gontha selaku Presiden Direktur PT Java Festival mengutarakan harapannya agar festival musik jaz terbesar di Asia Tenggara ini bisa dilirik oleh negara lain. Sebagai langkah awal untuk mewaralaba festival musik tersebut ke mancanegara, Java Jazz Festival menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia dan jaringan hotel global Acocor untuk lebih menggaungkan nama festival jaz yang sudah berusia 19 tahun ini.

Dalam kesempatan kerja sama ini, Accor memberikan tawaran memikat bagi para anggota ALL—program loyalitas Accor—yang ingin menonton langsung festival musik ini. Beberapa tawaran di antaranya adalah  paket menginap, promosi tiket konser, bus transfer dari hotel ke lokasi konser, hingga paket menginap plus nonton Java Jazz Festival yang dapat ditebus menggunakan poin ALL.

Java Jazz Festival tahun ini digelar pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran. Akan ada 120 pertunjukan yang menampilkan musisi-musisi mancanegara dan Indonesia yang dipecah dalam 11 panggung. Tahun ini, bintang utamanya adala Laufey dan Snoh Allegra. Sementara pengisi acara lainnya, di antaranya Project Pop, Ardhito Pramono, dan Nadhif Basalamah.—Monika Febriana