Museum MotoGP Pertama di Dunia Resmi Dibuka di Indonesia
Museum ini berlokasi di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Foto: Jay Manalog/Unsplash
Pemerintah kota Kyoto sepertinya serius untuk membatasi pergerakan turis di kotanya. Setelah melakukan pelarangan bagi turis untuk berkunjung ke sejumlah kuil, restoran, dan distrik di kota tersebut, kini mereka melarang turis untuk memasuki maupun mengambil foto di gang-gang privat di Gion, distrik yang terkenal akan keberadaan geisha.
Seperti dilansir dari Agence France-Presse, larangan ini berlaku di gang-gang tempat para geisha bekerja. Sementara turis tetap boleh berkunjung ke Gion asalkan hanya mengeksplorasi Hanamikoji Street.
Aturan yang mulai berlaku pada 1 April 2024 tersebut dibuat setelah beberapa kejadian yang tak mengenakkan dilakukan oleh para turis kepada geisha mulai dari mengerubungi mereka, memaksa mengambil foto, hingga membuntuti geisha dan merusak lampion yang ada di rumah penduduk.
Gion dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama di Kyoto. Namun demikian, distrik yang dipenuhi oleh kedai teh tradisional di mana geisha dan muridnya, maiko, menghibur para tamu ini membutuhkan privasi mumpuni untuk melindungi para konsumen dan geisha.
Selain komplain dari para geisha dan pemilik kedai teh tradisional, keluhan juga kerap diajukan oleh penduduk di Gion yang kerap terganggu oleh ulah para turis.—Yohanes Sandy
Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan
Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan