Nonna Bona Ajak Tamu Ciptakan Momen Natal Istimewa
Restoran steik Italia ini hadirkan tawaran menu perayaan yang meriah.
Oleh Monika Febriana
Walau bukan budaya, makan siang kerap digunakan sebagai wadah untuk menyelesaikan urusan bisnis atau pun memperbarui hubungan dengan sesama kolega. Namun, waktunya yang pendek kadang membuat para pebisnis bingung menentukan tempat atau menu yang tepat.
Four Seasons Hotel Jakarta menawarkan jalan keluarnya. Hotel mewah yang terletak di Jalan Gatot Subroto ini menawarkan menu makan siang praktis di dua restorannya: Palm Court dan Alto Restaurant & Bar.
Di Palm Court, restoran utamanya yang terletak satu lantai dengan lobi, tersedia menu berisi deretan hidangan yang menggugah selera. Konsepnya hidangannya a la carte. Tapi, alih-alih menampilkan pilihan makanan hingga berlembar-lembar, tim kulinernya telah mengkurasi sejumlah hidangan yang mengenyangkan tapi tidak membutuhkan waktu lama untuk disiapkan.
Sejak pertama kali beroperasi pada 2016, Palm Court telah mengalami perubahan menu sebelum akhirnya memutuskan fokus pada sajian khas Nusantara. Dalam menu makan siangnya, tersematkan beragam pilihan makanan khas Indonesia, seperti sup buntut, buntut bakar, ayam sambal matah, nasi goreng buntut, serta masih banyak lagi.
Siang itu, Asep Hamdani, Executive Sous Chef hotel tersebut, merekomendasikan lobster laksa untuk menu makan siang saya. Setelah tak lebih dari 15 menit menunggu, semangkuk besar laksa lengkap dengan mi udon dan potongan lobster yang gemuk tersaji di meja saya. Cita rasa yang disajikan cukup autentik. Penggunaan bahan-bahan segar dan berkualitas terasa dalam setiap seruputan kuah dan potongan daging lobsternya. Porsinya pun cukup royal sehingga sanggup sebagai pengisi energi yang diperlukan untuk aktivitas seharian.
Palm Court memiliki desain yang sangat ideal untuk makan siang bersama rekan bisnis. Ruang restorannya dipecah menjadi area luar dan dalam ruangan. Kapasitas area makan dalam ruangnya yang tak begitu besar membuat suara berisik yang kerap terjadi di jam-jam makan siang tak begitu terasa. Apalagi, desain kursinya yang seperti pod menghadirkan privasi mumpuni bagi tamu yang duduk di dalamnya.
Dengan menu yang variatif—dan didominasi hidangan Indonesia, Palm Court cocok bagi mereka yang ingin bersilaturahmi dengan rekan bisnis sembari menikmati sajian-sajian yang akrab di lidah.
Bagi yang mendambakan makan siang dengan menu Italia (atau mungkin harus mentraktir bos besar dari kantor pusat yang tengah berkunjung), Alto Restaurant & Bar bisa menjadi pilihan yang jitu. Agar praktis, tim kulinernya pun menyediakan pilihan menu Business Set Lunch.
Dalam menu seharga Rp388.000++ per orang ini, tamu akan mendapatkan tiga hidangan yang terdiri dari makanan pembuka, utama, dan penutup. “Set menu ini dibuat agar tamu tidak terlalu lama memilih. Cukup dengan melihat menu, langsung bisa menentukan makanan mana saja yang akan disajikan,” ujar Mexy Baitanu, Digital Marketing Manager Four Seasons Hotel Jakarta yang kala itu menemani saya makan siang.
Bertengger di lantai 20 hotel yang menempel dengan gedung perkantoran Capital Place itu, Alto Restaurant & Bar merupakan representasi sempurna dari restoran bergaya penthouse. Setiap sudut restoran ini memiliki sentuhan klasik bagaikan berada di sebuah teater era Great Gatsby di Manhattan dengan nuansa merah yang elegan. Selain ruang makan utama, restoran ini juga dilengkapi dengan area semi-terbuka yang menyajikan pemandangan kota Jakarta, bar, dan sebuah ruang makan privat yang dapat menampung hingga 10 tamu.
Tim dapur Alto dipimpin oleh Marco Violano, yang juga menjabat sebagai Executive Chef hotel. Seperti yang saya singgung di atas, restoran menawarkan berbagai hidangan khas Negeri Menara Pisa. Jadi, untuk set menu makan siangnya, Marco juga menghadirkan pilihan masakan Italia yang praktis tapi lezat dan kaya nutrisi.
Dalam set menu makan siang yang baru ini, untuk pembuka dan makanan utama masing-masing menampilkan tiga opsi masakan. Untuk makan siang kedua ini, saya memilih Roma tomato soup sebagai hidangan pemanasan. Sup tomat kental disajikan dengan potongan roti crouton renyah. Di dalam kuah sup yang hangat, terselip potongan daging udang sebagai sumber proteinnya.
Sebagai makanan utamanya pilihan saya jatuh pada pesce spada, kreasi ikan todak (swordfish) yang disajikan dengan saus bercita rasa gurih dan manis. Sebagai pendampingnya, tersedia hash brown potato dan brussel sprout. Untuk mengakhir sesi makan siang yang manis ini, disajikan sorbet yang segar. Di samping sup, untuk hidangan pembuka tersedia juga opsi selada dan ikan goreng. Kemudian untuk makanan utamanya, selain olahan ikan todak, ada juga pilihan pasta dan scallop.—TFL Paper
Sebuah festival film untuk mengkampanyekan gerakan anti polusi plastik. 6 Okt
Acara lari dan memberi di Jakarta. Raih kesempatan memenangkan hadiah senilai puluhan juta. 6 Okt