UNWTO: 1,4 Miliar Orang Bepergian di 2024
Angka ini hampir menyamai data yang sama sebelum pandemi.
Foto utama: © Martin Péchy/Pexels
Ada banyak cara orang berwisata. Ada yang berpindah-pindah destinasi dalam waktu yang singkat. Ada pula yang menikmati dan menjelajahi sedikit destinasi dalam periode waktu yang lebih panjang. Cara kedua, di kalangan para pakar perjalananan, disebut dengan Joy of Missing Out atau JOMO.
Kebalikan dari Fear of Missing Out (FOMO), JOMO lebih menekankan kepada sebuah perjalanan yang santai, menjauh dari ingar-bingar jalur utama turis, dan meresapi lebih dalam budaya atau kehidupan di sebuah destinasi.
Menurut sebuah situs web pemesanan akomodasi wisata, Vrbo, belakangan ini dua pertiga jumlah wisatawan Inggris yang menggunakan layanannya memilih untuk melakoni JOMO. Vila-vila atau rumah sewaan yang terletak jauh dari pusat keramaian laris manis di kalangan para pelancong. Alasan pemilihan akomodasi tersebut beragam, mulai dari mengurangi stres dan kecemasan selama liburan hingga memberikan rasa bebas tanpa senantiasa merasa terikat dengan media sosial.
Untuk mempraktikkan JOMO, kunci utamanya adalah waktu liburan yang lebih lama. Biasanya, seperti yang selama ini dilakukan oleh Pemimpin Redaksi kami, dibutuhkan waktu minimum tiga malam di satu destinasi untuk menyerap secara lebih apa yang ditawarkan olehnya. Para pelaku JOMO umumnya menghindari tempat-tempat yang menjadi tujuan utama turis dan menggantinya dengan mengeksplorasi kawasan-kawasan yang kerap didatangi oleh warga lokal. Namun, apabila terpaksa harus melihat obyek-obyek wisata di jalur utama turis, kegiatan tersebut dipadatkan di dalam satu rentang waktu tertentu—misalkan di hari pertama.
Satu ciri khas trip JOMO lainnya adalah minimnya rencana perjalanan. Tak seperti turis arus utama yang memadatkan jadwalnya, para turis JOMO biasanya tak terlalu ambisius dalam menjelajah sebuah destinasi dan cenderung melakukan perjalanan secara spontan.
Masalahnya, akankah tren ini digandrungi para pelancong Indonesia yang biasanya memiliki waktu cuti terbatas?—Monika Febriana, Yohanes Sandy
Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan
Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan