Kenapa Anda Harus ke Bhutan (Setidaknya Sekali Seumur Hidup)?

Pernahkah Anda bermimpi untuk mengunjungi sebuah negara di mana kebahagiaan lebih penting dari harta benda? Sebuah negara di mana pegunungannya menusuk langit dan kebudayaan tradisionalnya begitu lestari? Jika iya, maka Bhutan adalah jawabannya. Bhutan adalah sebuah negeri cantik di kaki langit yang juga dikenal dengan julukan Negeri Naga Petir.

Bersemayam di sisi timur Pegunungan Himalaya, Bhutan bukan sekadar sebuah destinasi wisata, melainkan juga sebuah tempat yang mampu memantik transformasi diri. Di negara kerajaan ini, tradisi yang sudah hidup selama ribuan tahun melebbur dengan lanskap alamnya yang natural. Di Bhutan, kebahagiaan tak lagi menjadi sebuah mimpi, tetapi telah menjadi bagian dari filosofi nasional penduduknya. Di era, di mana kemajuan teknologi dan derap pembangunan melaju dengan kencang, Bhutan masih menawarkan hal-hal yang mulai memudar: ketenangan, keindahan, dan sebuah perasaan saling terhubung yang mendalam.

Jika Anda mencari sebuah destinasi petualangan yang mengkombinasikan lanskap-lanskap indah, kebudayaan yang kaya, dan perjalanan spiritual, Bhutan menunggu Anda.

Baca juga: Travel Talk: Sonam Wangchuk, General Manager COMO Uma Bhutan

Kenapa Bhutan?
Bhutan kerap didapuk sebagai negara terbahagia di dunia. Percaya atau tidak, hal tersebut disebabkan oleh lebih pentingnya kebahagian nasional dibandingkan dengan produk domestik bruto. Sebuah filosofi unik yang dijunjung tinggi oleh pemerintah dan rakyatnya, sehingga membuat perjalanan di sana menjadi lebih berkesan.

Bhutan juga memiliki lanskap yang masih perawan yang berujung pada panorama memikat dari tiap sudutnya. Mulai dari Pegunungan Himalaya bercaping salju hingga lembah-lembah yang subur dan hijau serta hutan yang lebat, Bhutan sangat menggugah bagi para wisatawan, baik para pencinta alam maupun turis awam.

Ditambah lagi, keberhasilan Bhutan untuk tetap melestarikan kebudayaan yang kaya dan auntentik menambah warna tersedia kunjungan ke negara dengan jumlah penduduk tak sampai 800 ribu jiwa itu. Di sini, wisatawan dapat menikmati festival-festival yang kaya warna hingga mempelajari sejarah singkat biara-biara kuno. Menariknya lagi, aktivitas-aktivitas tersebut bisa dinikmati tanpa khawatir dengan problem overtourism yang belakangan menghantui banyak destinasi pelesir. Seperti diketahui, pemerintah Bhutan menetapkan batasan jumlah turis dengan mengenakan pajak harian turis dan ketentuan untuk memakai agen perjalanan selama kunjungan ke sana.

Baca juga: COMO Uma Paro Jadi Gerbang Eksklusif Menuju Keindahan Bhutan

Kapan saat yang tepat untuk berkunjung ke Bhutan?
Jika Anda bertanya untuk masalah psikologis, momen yang tepat untuk berkunjung ke Bhutan adalah saat Anda jenuh dengan kehidupan perkotaan dan membutuhkan sebuah destinasi yang tak hanya indah, tetapi juga mampu membawa kesegaran jiwa dan raga—bahkan ketika Anda telah meninggalkan Bhutan. Jika Anda bertanya tentang waktu terbaik berkunjung ke Bhutan, maka jawabannya adalah September.

September merupakan bulan paling ideal untuk berkunjung ke Negeri Naga Petir. Sebab, di bulan ini musim hujan sudah kelar, digantikan dengan cuaca yang sedikit hangat serta alam yang mulai bersemi. Karena cuacanya akomodatif, warga lokal akan menggelar festival dan acara-acara budaya di bulan ini. Hal tersebut menambah poin lebih dari kunjungan Anda. September juga bukan musim liburan, sehingga jumlah turis yang datang tak bejibun dibandingkan di bulan-bulan lainnya.

Jangan jadikan trip ke Bhutan sebuah mimpi belaka. Menggandeng COMO Hotels and Resorts dan Travellino Tour, kami akan menghadirkan paket perjalanan eksklusif ke Bhutan pada September 2025 mendatang. Lewat trip ini, Anda bisa menikmati sebuah perjalanan tanpa ribet di mana kami akan mengurus semua urusan logistiknya—termasuk pajak harian turisnya!

Hubungi kami di surat elektronik (e-mail) di sini atau via WhatsApp di sini untuk keterangan lebih lanjut. Mari, wujudkan mimpi Anda menjelajah Bhutan bersama kami.