Inilah 10 Kota Termahal di Dunia 2023
Dua di antaranya adalah destinasi liburan langganan WNI.
Dari California hingga Tokyo, Paris hingga Shanghai, nama Disneyland senantiasa menjadi magnet bagi pelancong lintas generasi. Kini, Walt Disney Company bersiap menorehkan babak baru dalam sejarahnya dengan menghadirkan taman hiburan perdananya di Timur Tengah, tepatnya di Pulau Yas, Abu Dhabi.
Berjarak hanya sekitar 25 kilometer dari pusat kota, Pulau Yas telah lama dikenal sebagai pusat rekreasi kelas dunia—rumah bagi Ferrari World dan Warner Bros. World Abu Dhabi. Dengan kehadiran Disneyland, pulau ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai episentrum hiburan global.
Mengutip laporan BBC, pemilihan Abu Dhabi bukanlah keputusan sembarangan. Secara geografis, Uni Emirat Arab berada dalam jangkauan penerbangan empat jam dari lebih dari sepertiga populasi dunia, menjadikannya lokasi strategis untuk menarik wisatawan dari Eropa, Asia, hingga Afrika. Ditambah dengan lebih dari 120 juta pergerakan penumpang melalui bandara Abu Dhabi dan Dubai setiap tahun, kawasan ini menawarkan potensi luar biasa sebagai gerbang wisata internasional.
Pembangunan Disneyland Abu Dhabi akan menjadi hasil kolaborasi antara Disney dan Miral, pengembang destinasi terkemuka di Emirat. Mohamed Abdalla Al Zaabi, CEO Miral, menyatakan bahwa proyek ini adalah bagian penting dari visi jangka panjang untuk menjadikan Pulau Yas sebagai salah satu destinasi hiburan paling berpengaruh di dunia.
“Kehadiran Disney menandai tonggak besar dalam transformasi Pulau Yas sebagai ikon global,” ujarnya.
Robert Iger, CEO Walt Disney Company, turut menegaskan bahwa taman hiburan ini akan membawa ciri khas Disney ke dalam semangat dan budaya Uni Emirat Arab.
“Disneyland Abu Dhabi akan menjadi Disney yang khas Emirat,” katanya, sembari menekankan pentingnya elemen lokal dalam desain dan pengalaman taman.
Secara historis, Disneyland Abu Dhabi akan menjadi properti ketujuh dalam jaringan taman hiburan global Disney. Dimulai dari pembukaan Disneyland pertama di Anaheim, California pada 1955, ekspansi berlanjut ke Walt Disney World di Florida (1971), Tokyo Disneyland (1983), Disneyland Paris (1992), Hong Kong Disneyland (2005), hingga Shanghai Disney Resort (2016). Kini, Timur Tengah siap menyambut lembaran baru dalam kisah panjang kerajaan hiburan ini.
Meski belum diumumkan tanggal pasti pembukaannya, kehadiran Disneyland di jantung Teluk akan menjadi peristiwa besar tidak hanya bagi penggemar Disney, tetapi juga bagi lanskap pariwisata dan hiburan global. Sebuah taman bermain bertema yang bukan sekadar destinasi liburan, tetapi juga simbol dari jembatan budaya dan ambisi kawasan dalam menyambut dunia.—Monika Febriana
