Social House Tampilkan Instalasi Seni Kaca Daur Ulang
Berkolaborasi dengan Museum MACAN, restoran ini hadirkan karya seni dari botol wine.
Bursa seni tahunan ArtMoments Jakarta 2024 sukses diselenggarakan pada 9-11 Agustus 2024 di Grand Ballroom, Sheraton Grand Jakarta Gandaria City. Memasuki tahun ketujuhnya, pameran seni terbesar di Asia Tenggara ini menampilkan 40 galeri seni yang menampilkan ratusan karya dari seniman lokal maupun internasional.
Tema Renewal dipilih bukan tanpa alasan. Dalam konferensi pers pembukaan ArtMoments Jakarta 2024, Sudjud Daryanto selaku Artistic Director ArtMoments Jakarta menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut adalah ingin menciptakan pengalaman yang dinamis bagi para pengunjung dengan berbagai karya seni pembaruan.
“Kami ingin menampilkan koleksi yang tidak hanya memamerkan evolusi seni modern, kontemporer, hingga media baru, tetapi juga berbicara tentang perubahan yang lebih luas dan sesuai tren masyarakat kita saat ini. Hasilnya adalah pameran yang menangkap esensi pembaruan dalam berbagai bentuk, dari pribadi hingga kolektif, dari lokal hingga global,” jelas Sujud.
Baca juga: ArtMoments Jakarta 2024 Usung Tema Pembaruan
Untuk menambah kemeriahan, ArtMoments Jakarta berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dinas Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta melalui inisiatif bertajuk ArtWonders. Inisiatif ini dirancang untuk membawa seniman dari Indonesia Timur melalui program AKSILARASI Mandalika, sebuah program yang bertujuan memperkuat ekonomi kreatif secara berkelanjutan selama lima tahun.
ArtMoments Jakarta 2024 dibuka dengan penampilan spesial dari Heri Dono, seniman nyentrik asal Yogyakarta yang telah menerima berbagai penghargaan seni internasional. Ini adalah menjadi kali pertama sang seniman melakukan pertunjukan seni di Indonesia, setelah sebelumnya tampil di Fukuoka, Jepang.
Dengan penampilan bertajuk ‘The Journey of Dinosaurs to Superheroes’, Heri Dono menjelma sebagai cyborg dengan menjadikan tubuhnya sebagai bagian dari karya miliknya. Karya ini menceritakan tentang DNA manusia yang mengalami banyak perubahan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peradaban yang terus berkembang. Melalui pertunjukan ini juga, Heri Dono juga mencoba untuk merespon perubahan tersebut.—Monika Febriana
Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan
Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan