Tantra Tobing berbagi pandangan tentang maskapai terbaik, bandara favorit, dan tren penerbangan global.

Nama Tantra Tobing sudah lama bergaung di antara komunitas aviation enthusiast Indonesia. Kecintaannya pada dunia aviasi—yang tumbuh dari kebiasaan masa kecil menghabiskan waktu di bandara—membawanya terbang bersama 57 maskapai, menjelajahi empat benua, dan memetakan langit lewat ratusan pengalaman terbang. Dari perjalanan demi perjalanan itulah ia akhirnya menyabet gelar Indonesia’s Most Favourite Aviation Blogger 2019, sebuah penghargaan yang menjadikannya salah satu figur rujukan dalam dunia penerbangan modern Indonesia.

Sore itu, kami menemui Tantra di SMARA Kitchen and Coffee, gerai kuliner miliknya, tempat aroma kopi baru diseduh dan deretan kudapan manis menjadi latar sempurna untuk membahas obrolan panjang seputar maskapai, bandara, hingga tren terbaru dunia pelesir. Berikut petikan percakapan kami.

Ceritakan awal mula tumbuhnya ketertarikan Anda terhadap dunia aviasi.

Sejak kecil, orang tua saya sering membawa saya ke bandara. Saya senang mengamati pesawat lepas landas dan mendarat, dan dari sanalah minat itu tumbuh. Orang tua saya juga menyukai dunia aviasi, jadi saya terbiasa berada di lingkungan itu. Setelah dewasa dan mulai bisa bepergian dengan uang sendiri, ketertarikan saya tidak hanya pada pesawatnya, tetapi juga dinamika yang terjadi di dalam kabin. Dunia penerbangan terasa seperti bagian dari identitas saya.

tantra tobing
Saat terbang bersama Thai Airways. Tantra Tobing

Seperti apa perjalanan Anda hingga dikenal sebagai Indonesia’s Most Favourite Aviation Blogger 2019?

Pada 2019, ada sebuah institusi yang mengadakan pemilihan aviation personality. Ada empat atau lima finalis yang dipilih oleh para pembaca. Alhamdulillah, saya mendapatkan suara terbanyak. Setelah itu, sepertinya belum ada lagi ajang serupa. Bisa dibilang [pemilihan itu] menjadi satu-satunya penghargaan untuk aviation personality di Indonesia.

Apa yang membuat dunia penerbangan selalu memikat bagi Anda?

Saya selalu menyukai alur dalam dunia penerbangan—bahwa bahkan sejak tiba di bandara, ada ritme dan urutan yang harus diikuti. Bandara juga menjadi representasi budaya [lokal].

Lalu ada pesawat itu sendiri: tipe, bentuk, hingga sensasi berada di dalam kabin. Baik hard product seperti kursi maupun soft product seperti pelayanan kru, keduanya punya pesona yang tak pernah membosankan.

Dari perspektif Anda, fasilitas apa yang sering terlewatkan para penumpang, padahal sayang jika dilewatkan?

Banyak yang tidak tahu bahwa beberapa maskapai seperti Emirates atau Etihad menyediakan layanan antar-jemput ke bandara. Ini sebenarnya sangat membantu. Bahkan, beberapa bulan yang lalu, Garuda Indonesia sempat menawarkan layanan serupa, meski terbatas dan hanya untuk undangan di beberapa rute.

Selain itu, beberapa maskapai menyediakan mainan gratis untuk anak-anak. Meskipun Anda tidak bepergian dengan anak, Anda bisa meminta. Biasanya mereka akan memberikan dengan senang hati. Anggap saja sebagai oleh-oleh dari perjalanan.

tantra tobing
Kunjungan ke Seoul. Tantra Tobing

Soal bepergian, tren destinasi apa yang sedang naik daun?

Pascapandemi, Tiongkok menjadi destinasi yang meningkat pesat. Selain semakin mudah diakses, WNI bisa transit hingga sekitar 10 hari menggunakan maskapai Tiongkok untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain. Saat ini, ada delapan maskapai dari daratan Tiongkok yang terbang langsung ke Jakarta dan Bali—angka terbanyak dibanding negara lain yang hadir di Indonesia.

Pemerintah Tiongkok juga sedang gencar mempromosikan pariwisatanya, jadi wajar jika destinasi ini terus tumbuh.

Bisa sebutkan empat maskapai terbaik versi Anda?

Untuk konsistensi, Singapore Airlines tetap nomor satu. Mungkin bukan yang terbaik di dunia, tetapi mereka konsisten menjaga kualitas. Untuk aspek keseluruhan, Thai Airways. Makanan dan layanan mereka unggul, baik di darat maupun udara. Untuk urusan kuliner, saya memilih Air France karena menu mereka dirancang oleh koki berbintang Michelin. Dan terakhir, Qantas—karena kualitas sajian tidak hanya hadir di kabin, tetapi juga di lounge mereka.

Jika berbicara soal makanan, maskapai apa yang menjadi favorit Anda?

Thai Airways. Maskapai Asia biasanya menawarkan dua menu: internasional dan lokal. Kebanyakan hanya unggul di salah satu. Tapi Thai Airways kuat di keduanya. Bahkan, untuk rute Jakarta–Bangkok, mereka pernah menyajikan foie gras di kelas bisnis. Mereka juga satu dari dua maskapai yang menyajikan kaviar di kelas bisnis untuk rute tertentu.

tantra tobing
Bersantap dalam penerbangan dengan Singapore Airlines. Tantra Tobing

Untuk pelancong muda atau mereka yang baru ingin menjelajah dunia aviasi, maskapai apa yang Anda rekomendasikan?

Untuk rute jauh di kelas ekonomi, Thai Airways dan Emirates. Mereka menawarkan amenity kit bahkan untuk kelas ekonomi, dan hiburannya beragam. Harga tiketnya pun kompetitif, terutama saat travel fair.

Untuk domestik, saya memilih Garuda Indonesia karena on-time performance mereka berada di atas standar internasional. Konektivitasnya pun sudah sangat baik. Selain itu, Garuda berafiliasi dengan Singapore Airlines, sehingga penumpang bisa mengakses lounge mereka atau menukarkan poin.

Anda sempat menyinggung travel fair. Ada tips khusus untuk berburu tiket terbaik?

Travel fair biasanya digelar pada Januari–Februari untuk persiapan libur Lebaran, serta Agustus–September untuk akhir tahun hingga setahun ke depan. Saya menyarankan jangan membeli tiket terlalu jauh hari, karena bisa ada banyak hal tak terduga seperti perubahan pekerjaan atau rencana keluarga. Dua sampai tiga bulan sudah cukup untuk yang membutuhkan visa.

Yang penting, punya tanggal perjalanan yang fleksibel. Pilihan tanggal saat travel fair biasanya terbatas dan tidak bisa diganti.

Terakhir, sebutkan tiga bandara favorit Anda.

Pertama adalah Bandara Changi di Singapura. Fasilitas dan desainnya sudah memenuhi standar dunia. Berikutnya adalah Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj di Mumbai yang memiliki desain modern, alur penumpang rapi, dan lounge-nya punya makanan terbaik yang pernah saya coba. Terakhir, Bandara Internasional Stockholm Arlanda. Bandara ini memiliki desain yang unik, penuh warna, dengan furnitur bergaya Skandinavia yang terasa seperti berjalan di dalam katalog IKEA.TFL Paper

Calendar of Events

Perahu Kertas Musikal

Salah satu produksi berskala besar yang paling ambisius di awal tahun. 30 Jan-15 Feb 2026

Now Playing Festival 2025

Now Playing Festival akan kembali mengguncang Kota Kembang. 30 Nov 2025

Espolòn Barrio Fiesta 2025 – Jakarta

Semangat Meksiko di tengah Ibu Kota. 7 Nov 2025

See More