Ada Apa Saja di Art Jakarta Gardens 2025?
Deretan hal yang bisa ditemukan di pameran seni luar ruang tahunan ini.
Foto utama: Monika Febriana/TFL Paper
Predikat Jakarta sebagai salah satu sentra seni rupa kontemporer di Asia Tenggara memang masih dalam proses panjang. Namun, kota ini tak pernah lelah menegaskan posisinya lewat berbagai pameran seni yang terus memantik rasa ingin tahu para pencinta seni.
Setelah sejumlah ajang besar sukses terselenggara sepanjang tahun, kini giliran pameran Panen Raya yang mengambil panggung di Art:1 New Museum Jakarta Pusat. Berlangsung dari 3 Oktober hingga 2 November 2025, pameran ini mengangkat tema pangan—isu yang diterjemahkan dalam berbagai medium artistik, mulai dari lukisan dan patung, hingga instalasi serta seni pertunjukan.
Dalam sambutannya, Martha Gunawan, pendiri Art:1 New Museum, menyebut bahwa Panen Raya dirancang untuk menggugah kesadaran generasi muda terhadap isu pertanian, sekaligus menyoroti peran kesenian dalam menyampaikan pesan sosial. “Pameran ini bukan sekadar memperlihatkan karya, tetapi juga menjadi medium refleksi dan kritik sosial,” ujarnya saat pembukaan Panen Raya pada 2 Oktober 2025.
Sejalan dengan itu, Sendy Wijaja, Co-founder ArtMoments Jakarta, menambahkan bahwa isu pangan yang diangkat Panen Raya sangat relevan dengan situasi hari ini, terutama di tengah berkurangnya lahan pertanian dan menurunnya jumlah petani di Indonesia. “Seni adalah ruang untuk membicarakan masa depan, termasuk bagaimana kita menjaga sumber pangan,” katanya.
Pameran ini turut diresmikan oleh Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga dikenal sebagai pelukis. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi terhadap upaya menghadirkan kegiatan seni yang sarat pesan sosial, serta mengajak para seniman untuk terus berkarya dan menyuarakan harapan melalui seni.
Dikuratori oleh Angga Aditya Atmadiliga, Panen Raya menampilkan karya lintas generasi dari seniman old masters hingga kontemporer. Beberapa karya yang mencuri perhatian di antaranya adalah The Real Fighter karya maestro Affandi, serta lukisan karya SBY yang juga turut menjadi bagian dari koleksi pameran.
Lebih dari sekadar perayaan seni, Panen Raya juga membawa misi sosial. Sebesar 2,5% dari hasil penjualan karya akan disalurkan untuk mendukung komunitas pertanian melalui lokakarya seni di berbagai daerah. Dengan semangat tersebut, Panen Raya bukan hanya menghadirkan refleksi tentang pangan dan keberlanjutan, tetapi juga menegaskan peran seni sebagai jembatan antara ekspresi kreatif dan kepedulian sosial.—Monika Febriana
Sebuah tribut bagi sang diva dan perjalanan kariernya. 4 Okt 2025
Salah satu bursa seni terbesar di Indonesia yang tak boleh dilewatkan. 3-5 Okt 2025