Menelusuri rumah ibadah bersejarah di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Menurut Databoks, jumlah penduduk Jakarta pada 2024 mencapai 9,33 juta jiwa. Dengan keragaman tersebut, ibu kota menjadi rumah bagi lima agama besar: Islam, Protestan, Katolik, Buddha, dan Hindu. Keberagaman ini melahirkan deretan rumah ibadah ikonis yang bukan hanya berfungsi sebagai pusat keagamaan, tetapi juga menyimpan jejak sejarah, budaya, sekaligus identitas Jakarta sebagai kota metropolitan. Berikut beberapa yang patut disimak.

Fasad salah satu kuil di Murugan.

Murugan Temple
Kuil Hindu terbesar di Asia Tenggara

Terletak di kawasan Kalideres, Murugan Temple sempat mencuri perhatian berkat atmosfernya yang seakan membawa pengunjung langsung ke India. Berdiri di atas lahan 4.000 meter persegi, kuil ini dinobatkan sebagai kuil Hindu terbesar di Asia Tenggara sekaligus terbesar ketiga di dunia. Arca warna-warni di sini dibuat oleh seniman India Selatan, memberi sentuhan autentik yang khas. Menurut Ketua Dewan Pembina Yayasan Shree Sanathana Dharma Aalayam, Kobalen, pembangunan kuil ini dilatarbelakangi kebutuhan umat Hindu yang sebelumnya belum memiliki rumah ibadah di Jakarta. Jl. Daan Mogot No.2, Kalideres, Jakarta Barat

Gereja Sion yang bernuansa klasik mirip gereja-gereja di Eropa.

GPIB Sion
Gereja tertua di Indonesia

Berdiri sejak 1695, GPIB Sion dikenal sebagai gereja tertua di Indonesia. Terletak di Jalan Pangeran Jayakarta, gereja Protestan ini dirancang arsitek asal Rotterdam, Ewout Verhagen, dengan nuansa Portugis agar akrab bagi mantan budak Portugis yang kala itu dibebaskan VOC. Kompleks ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir beberapa tokoh penting, termasuk Gubernur Jenderal Hanricus Zwaardecroon. Jl. Pangeran Jayakarta No.1, Jakarta Barat

Fasad Masjid Istiqlal yang bernuansa modern.

Masjid Istiqlal
Masjid terbesar se-Asia Tenggara
Sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal berdiri megah di atas lahan 9,5 hektare dengan kapasitas hingga 200 ribu jamaah. Menariknya, bangunan monumental ini dirancang oleh arsitek non-Muslim, Frederich Silaban, yang memenangkan sayembara desain pada 1955. Arsitektur masjid sarat makna simbolis: kubah berdiameter 45 meter merepresentasikan tahun kemerdekaan 1945, sementara ukiran Ayat Kursi melingkar memperkuat nilai spiritual. Kini, Istiqlal tidak hanya menjadi pusat ibadah umat Muslim, tetapi juga destinasi wisata religi kelas dunia. Jl. Taman Wijaya Kusuma, Sawah Besar, Jakarta Pusat

Minaret kembar Katedral Jakarta.

Gereja Katedral Jakarta
Salah satu gereja Katolik tertua di Ibu Kota

Berdiri anggun tepat di seberang Masjid Istiqlal, Gereja Katedral Jakarta diresmikan pada 1901 dengan nama Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga. Arsitekturnya bergaya neo-gotik khas Eropa, menjadikan bangunan ini salah satu gereja Katolik tertua di ibu kota. Selain sebagai tempat ibadah, kompleks Katedral juga menaungi Museum Katedral, yang menyimpan memorabilia bersejarah termasuk dokumentasi dua kunjungan Paus ke Indonesia. Jl. Katedral No.7B, Sawah Besar, Jakarta Pusat

Vihara Dharma Bakti, rumah sejarah berusia hampir 400 tahun.

Vihara Dharma Bhakti
Vihara tertua di Jakarta

Didirikan pada 1650 oleh Letnan Tionghoa Kwee Hoen, Vihara Dharma Bhakti atau Kim Tek Ie merupakan vihara tertua di Jakarta. Berlokasi di kawasan Petak Sembilan, Glodok, vihara ini menaungi 27 patung dewa, termasuk patung Dewi Kwan Im yang menjadi pusat sembahyang. Sejarahnya diwarnai berbagai tragedi kebakaran, mulai dari peristiwa Pecinan 1740 hingga insiden pada 2015 yang menghanguskan sebagian bangunan. Kini, vihara terus menjalani proses renovasi demi menjaga kelestariannya. Jl. P. Tubagus Angke, Komplek Taman Duta Mas, Jakarta Barat

Calendar of Events

W Presents: TMPLE

Acara musik global di W Bali – Seminyak bersama duo DJ asal London. 30 Agu 2025

COMO Culinary Odyssey: Karangasem Edition

Kolaborasi kuliner terkenal di tepi Pantai Canggu. 14 Ags-30 Sep 2025

Exchange Vows

Sebuah bursa pernikahan esklusif besutan The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. 27-29 Jun 2025

See More