15 Tahun Lady in Red: Simbol Keanggunan dari Kempinski

Sosok berbalut gaun merah elegan kerap menjadi pemandangan pertama yang menyambut tamu di lobi hotel Kempinski di seluruh dunia. Dikenal sebagai Lady in Red, ia bukan sekadar petugas garda depan, melainkan representasi keramahan khas Kempinski yang telah menjadi ikon global selama 15 tahun terakhir.

Diperkenalkan pertama kali pada 2008 dan diluncurkan secara global dua tahun kemudian, Lady (dan Gentleman) in Red menjadi duta budaya, gaya hidup, dan layanan personal Kempinski. Lebih dari sekadar menyapa dengan senyum, mereka hadir untuk membantu merancang pengalaman menginap yang personal dan tak terlupakan, mulai dari rekomendasi butik tersembunyi hingga pengaturan perjalanan yang disesuaikan dengan keinginan tamu.

Di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, perayaan satu setengah dekade peran ikonis ini diwujudkan lewat sorotan kepada Novita Dwi Wulandari, sosok Lady in Red yang telah bertugas sejak 2017. “Kami adalah representasi dari seni, budaya, dan karakter Kempinski. Tugas kami bukan hanya menjadi wajah hotel, tapi juga penjaga memori tamu,” ujar Novita kepada TFL Paper.

Sebagai bagian dari perayaan, hotel menyuguhkan Red-Themed Afternoon Tea yang tersedia di Nirwana Lounge hingga 15 Juli 2025. Disajikan dalam suasana elegan, menu spesial ini menghadirkan kombinasi rasa manis dan gurih seperti Cranberry Scone, Beetroot Tartlet, Lobster Gyoza, dan Camembert dengan buah naga. Tersedia dengan harga Rp800.000++ per set, jamuan ini menawarkan kenikmatan yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi penghormatan terhadap keanggunan Lady in Red.

Tak ketinggalan, koktail bertema Lady in Red juga turut meramaikan momen ini. Dibalut rasa eksotis dari arak manggis, jus delima, dan kulit lemon segar, minuman ini menyempurnakan pengalaman sore hari. Alternatif lainnya adalah Gentleman in Red, racikan menyegarkan dari gin, Campari, dan sirup kembang sepatu.

Ritual Elegan di The Apurva Kempinski Bali

Sementara itu, The Apurva Kempinski Bali turut merayakan momentum istimewa ini dengan pendekatan khasnya. Sebuah ritual Sandhya—upacara persembahan di kala senja—dilaksanakan untuk mengiringi perayaan Lady in Red. Lantunan alat musik sasando dari Nusa Tenggara pun mengisi udara sore dengan irama etnik nan menenangkan.

Menariknya, properti bintang lima di Nusa Dua ini juga memegang rekor sebagai hotel Kempinski dengan jumlah Lady & Gentleman in Red terbanyak di dunia. Dilengkapi staf multibahasa yang menguasai hingga enam bahasa asing, tim ini menjadi jembatan antara budaya lokal dan keramahtamahan global.—Monika Febriana