Terletak di antara India dan Tiongok, Bhutan merupakan sebuah destinasi magis yang mengukur kesuksesan negara dalam bentuk kebahagiaan warganya. Kerap disebut dengan Gross National Happiness, sistem ini mendorong pemerintah Bhutan untuk memperhatikan kebahagiaan warganya dalam memutuskan sebuah kebijakan. Menjadikannya sebuah destinasi pelesir yang unik bagi wisatawan dunia.
Bagi mereka yang perdana berkunjung ke Bhutan, negeri di atas awan ini mungkin terdengar menakutkan, tapi dengan perencanaan yang matang (dan panduan yang tepat), Bhutan akan terasa lebih mudah diakses. Ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum berkunjung ke Bhutan.
Akses Bhutan memiliki empat bandara, di mana Bandara Internasional Paro bertindak sebagai gerbang utama bagi turis internasional. Dari Asia Tenggara, penerbangan ke Bhutan dilayani via Bangkok atau Singapura. Pengalaman terbang ke Bhutan merupakan sebuah perjalanan yang tak terlupakan di mana pesawat harus bermanuver di Pegunungan Himalaya yang cantik sebelum mendarat di Paro.
Paro, kota terbesar (dan termodern) di Bhutan.
Visa Mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Bhutan diwajibkan untuk mengurus visa terlebih dulu. Privilese bebas visa hanya dimiliki oleh penduduk India, Bangladesh, dan Maladewa. Kabar bagusnya, jika Anda ke Bhutan bersama TFL Paper pada September 2025 mendatang, pengurusan visa akan menjadi tanggung jawab kami. Tugas Anda hanyalah bersiap-siap untuk menyelami sebuah perjalanan yang berkesan.
Biaya Hidup Bhutan anti dengan pariwisata massal, tetapi hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri. Negara ini menganut konsep nilai luhur dan meminimalisir efek buruk yang datang dari industri pariwisata. Karena sifatnya yang eksklusif, pelesir ke Bhutan dianggap lebih mahal dibanding mengeksplorasi negara-negara lain—terutama di kawasan Asia. Akan tetapi, hal tersebut akan terbayar dengan pengalaman yang didapat.
Bhutan menerapkan Sustainable Development Fee (SDF) alias pajak turis harian yang digunakan untuk membantu sistem kesehatan dan edukasi di Bhutan, sekaligus pemeliharaan lingkungan. Namun jangan khawatir, trip kami ke Bhutan sudah termasuk SDF, serta akomodasi, makan tiga kali per hari, pemandu privat, dan transportasi. Menggandeng COMO Uma Bhutan dan Travellino Tour, paket perjalanan kami didesain agar peserta merasakan pengalaman menjelajah Bhutan seutuhnya sekaligus mendukung penduduk lokal.
Bahasa yang Digunakan Dzongkha merupakan bahasa nasional Bhutan dan dipakai di seluruh pelosok Bhutan. Bahasa Nepal juga digunakan di beberapa wilayah yang berdekatan dengan Nepal. Tetapi jangan khawatir, trip kami menggunakan pemandu lokal berbahasa Inggris yang siap menjembatani komunikasi dengan warga lokal.
Kuliner Kuliner Bhutan identik dengan cita rasa yang pedas. Di Bhutan, makanan biasanya disuguhkan dengan beras merah, cabai merah yang pedas, dan semur yang lezat. Hidangan nasionalnya, Ema Datshi, merupakan sebuah perpaduan dari cabai dan keju yang menggugah selera.
Dalam trip kami, peserta bisa menikmati beragam hidangan rumahan serta sajian COMO Cuisine yang menggugah selera. Tim kulinernya juga sanggup melayani pantangan-pantangan yang mungkin dimiliki oleh peserta.
September merupakan bulan terbaik untuk menyaksikan festival-festival dan upacara sakral di Bhutan.
Keamanan Bhutan adalah salah satu negara paling aman sedunia. Tingkat kriminalitasnya sangat rendah, dan penduduk lokalnya—yang sangat religius dan ramah—biasanya terbuka dengan para pendatang. Mau Anda berjalan-jalan di pasar tradisional di Thimphu atau menjelajah biara di lokasi terpencil, Anda akan senantiasa berasa aman dan nyaman.
Cuaca Cuaca di Bhutan sering tak bisa diprediksi. Walaupun demikian, Anda tak perlu risau dan membawa terlalu banyak baju ganti. Beberapa perlengkapan yang wajib dibawa saat pelesir ke Bhutan, di antaranya sepatu yang nyaman untuk pendakian, jaket untuk mengantisipasi udara di dingin di malam hari, dan jaket tahan air yang mungkin diperlukan jika tiba-tiba hujan. Perlu diingat, pengunjung diwajibkan untuk berpakaian sopan saat berkunjung ke biara di mana baju dengan lengan tertutup dan penutup kaki adalah kode berbusana yang wajib.
Waktu Terbaik untuk Berkunjung September adalah bulan terbaik untuk berkunjung ke Bhutan. Bulan ini merupakan momen di mana musim hujan telah usai dan lembah-lembah menghijau. September juga merupakan bulan ideal bagi penduduk lokal untuk menggelar festival-festival dan ritual sakral yang terbuka untuk disaksikan oleh para turis.
Jangan jadikan trip ke Bhutan sebuah mimpi belaka. Menggandeng COMO Uma Bhutan dan Travellino Tour, kami akan menghadirkan paket perjalanan eksklusif ke Bhutan pada September 2025 mendatang. Lewat trip ini, Anda bisa menikmati sebuah perjalanan tanpa ribet di mana kami akan mengurus semua urusan logistiknya—termasuk pajak harian turisnya!
Hubungi kami di surat elektronik (e-mail) di sini atau via WhatsApp di sini untuk keterangan lebih lanjut. Mari, wujudkan mimpi Anda menjelajah Bhutan bersama kami.