ROW 4 R.O.L.E.: Balap Kano dari Sanur ke Nusa Dua Untuk Amal
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu para perempuan marginal.
Babak baru pariwisata kebugaran Indonesia resmi dimulai. Pada 1-30 November 2025, Solo dan Yogyakarta menjadi panggung perdana Wonderful Indonesia Wellness 2025, sebuah inisiatif nasional yang merayakan keseimbangan tubuh—dan ketenangan batin—melalui kearifan lokal Jawa.
Dalam siaran pers yang diterima TFL Paper, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa program ini bukan sekadar promosi wisata wellness, melainkan sebuah penghormatan bagi tradisi penyembuhan, jamu, energi spiritual, dan filosofi hidup Jawa yang telah diwariskan lintas generasi.
Program ini menaungi dua festival besar: Royal Surakarta Wellness Festival (RSWF) yang digelar Keraton Surakarta dan Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF) oleh Badan Promosi Pariwisata Yogyakarta. Keduanya merangkai pengalaman wellness yang menghubungkan spiritualitas tradisional dengan kebutuhan kebugaran modern.

Di Surakarta, RSWF menawarkan sejumlah pengalaman yang menggugah indra dan batin:
Sementara itu, Yogyakarta membawa sentuhan yang lebih introspektif lewat JCWF:
“Festival ini adalah gerakan kesadaran,” ujar Gusti Raden Ayu Putri Purnaningrum, Project Leader RSWF. “Bahwa wellness bukan sekadar kesehatan jasmani, tetapi keharmonisan antara budaya, batin, dan alam.”
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menegaskan komitmen menjadikan Solo destinasi wellness tourism global melalui program seperti Solo Medical Tourism dan Among Tamu Solo, yang menggabungkan perkembangan medis modern dengan pengalaman budaya autentik.

Kementerian Pariwisata menargetkan 5.000 pengunjung, dengan dampak ekonomi bagi UMKM diperkirakan mencapai Rp8,5–9 miliar.
Di malam pembukaan, Kemenpar juga meluncurkan buku Wellness Journey Across the Java Wonders, sebuah panduan perjalanan wellness yang merangkai narasi budaya, rute perjalanan, hingga inspirasi program holistik di Solo dan Yogyakarta.
“Buku ini menjadi jembatan antara budaya dan pengalaman,” ucap Menteri Pariwisata Widiyanti. “Menghubungkan warisan masa lalu dengan masa depan pariwisata Indonesia.”—Yohanes Sandy