“Wisman mulai lirik kawasan pedesaan di Jepang…”
Wawancara eksklusif bersama Yoshiko Iwamoto, Direktur Senior JNTO Jakarta.
Tak banyak yang mampu menjaga warisan agar tetap hidup; lebih sedikit lagi yang bisa membuatnya relevan di masa kini. Bagi Ida Bagus Kharisma Wijaya, perhotelan bukan sekadar bisnis keluarga, melainkan panggilan jiwa. Sebagai generasi ketiga pengelola Segara Village Hotel, ikon Sanur yang berdiri sejak 1957, Kharisma menegaskan kembali makna sejati keramahtamahan Bali—sebuah tradisi yang berakar pada rasa hormat, budaya, dan hubungan manusia.
Lahir dan besar di Denpasar, Kharisma tumbuh dengan nilai-nilai sang kakek, pelopor industri pariwisata Bali. Dari meja makan keluarga, ia belajar bahwa melayani berarti merangkai kisah: tentang keramahan yang tulus dan hubungan yang terjalin bahkan setelah tamu meninggalkan hotel. Filosofi itu kini menjadi fondasi kepemimpinannya.

Berbekal pendidikan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Pemasaran dari La Trobe University, Melbourne, Kharisma kembali ke tanah kelahiran dengan visi baru. Di bawah arahannya, Segara Village Hotel Sanur menjalani transformasi—memadukan desain tropis klasik dengan kenyamanan modern, tanpa kehilangan sentuhan lokalnya yang khas dan hangat.
Namun, warisan bukan satu-satunya yang ia rawat. Melalui PT Udhadi Wijaya, Kharisma memperluas portofolionya dengan Byrd House Bali, destinasi tepi pantai yang memadukan kuliner, koktail, dan budaya; serta Kejora Suites Sanur, butik hotel yang menonjolkan keintiman dan kemewahan. Keduanya memperlihatkan kemampuannya merangkai ruang yang menyatukan warga lokal dan wisatawan global.

Tak berhenti di sektor akomodasi, ia juga merambah dunia kuliner dan ritel melalui PT Bapak Roti. Di bawah naungan ini lahir beragam konsep seperti Bapak Bakery, Bean of Brothers, dan XAVI Croissanterie, kafe elegan yang menempel dengan pabrik croissant—menghadirkan pengalaman artisan dalam setiap gigitan croissant dan seruputan kopi.
“Keramahtamahan Bali adalah tentang koneksi,” ujar pria yang hobi bersepeda ini. “Tentang bagaimana tamu datang sebagai pengunjung dan pulang sebagai bagian dari keluarga.”
Di tangan Ida Bagus Kharisma Wijaya, warisan keluarga tak hanya dijaga, tetapi juga diarahkan menuju masa depan. Dari hotel bersejarah hingga kafe kontemporer, ia menulis ulang babak baru pariwisata Bali—terutama di kawasan Pantai Segara Sanur—di mana tradisi dan inovasi berjalan berdampingan, dan keramahtamahan menjadi seni yang abadi.—Yohanes Sandy
Suguhan musikal penuh energi dari kuartet sensasional. 1-2 Nov 2025