Ultah ke-62, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta Gaungkan Demam Budaya

Bulan ini, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta genap berumur 62 tahun. Untuk merayakannya, hotel bintang lima pertama di Indonesia itu menghadirkan beragam aktivitas atraktif untuk mendalami kekayaan budaya Tanah Air.

Perayaan ulang tahunnya dibuka dengan peluncuran pameran busana bertajuk Kebaya Kala Kini pada 15 Agustus 2024. Dalam pameran yang digelar di area lobi hotel bersejarah tersebut, mereka menampilkan koleksi kebaya dari masa ke masa berkolaborasi dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan dikurasi khusus oleh desainer Indonesia, Didiet Maulana.

Misi dari pameran yang terbuka untuk umum itu adalah untuk mengenalkan kebaya ke generasi muda, serta menegaskan bahwa kebaya dapat dipakai untuk momen-momen di luar momen resmi. Dalam pameran yang berlangsung hingga 11 September 2024 tersebut, pengunjung dibawa untuk mengenal kebaya sebagai warisan budaya Indonesia secara lebih mendalam, mulai dari perkenalan desain kebaya dari masa lampau, aneka bahan yang digunakan, hingga instalasi modern interaktif tentang berbagai jenis kebaya.

Menurut pihak penyelenggara, setelah melakukan debutnya di acara ulang tahun Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, pameran Kebaya Kala Kini akan melanjutkan perjalanannya ke berbagai kota lain di Indonesia.

Selebrasi ulang tahun dengan tema Icon of Indonesian Pride itu akan dilanjutkan dengan acara makan malam akbar pada 27 Agustus 2024. Di malam spesial itu, tamu bisa menyaksikan atraksi Palang Pintu yang dibawakan oleh iForte di Signature Terrace hingga Bali Room. iForte juga akan membawakan Gending Sriwijaya. Acara ini juga akan dihadiri oleh selebritas dan ikon budaya, Happy Salma, serta penampolan dari Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers beserta pendiri dan konduktornya, Avip Priatna.

Di malam perayaan tersebut, tamu juga akan dijamu dengan menu spesial yang diambil dari buku resep Mustika Rasa warisan Presiden Soekarno. Kali ini tim kuliner hotel akan menyajikan hidangan-hidangan khas Jawa Timur, provinsi kelahiran Bung Karno.—Monika Febriana