Transformasi Menu CasaLeña Jakarta Sarat Sensasi Rasa

Memasuki Desember 2025, CasaLeña menata ulang ritme pengalaman kulinernya dengan memperkenalkan struktur menu terbaru yang lebih terkurasi dan mudah dinavigasi. Restoran Amerika Latin populer di bilangan Jakarta Selatan ini kini membagi pengalamannya ke dalam tiga babak: set menu makan siang, makan malam, serta Pizza & Pasta Hour yang hadir sebagai jeda santai di antara keduanya. Pembaruan ini bukan sekadar pergantian katalog, melainkan upaya untuk menghadirkan perjalanan rasa yang lebih dinamis bagi tamu setianya.

Silverio Martinez, Executive Chef CasaLeña Jakarta, menyebut bahwa penyegaran ini sekaligus menjadi cara restoran mengekspresikan karakter kuliner Amerika Latin yang selalu bergerak dan berevolusi. Di bawah arahannya, sejumlah hidangan baru dihadirkan khusus untuk jam makan siang, menghadirkan spektrum rasa yang lebih ringan tapi tetap kaya dimensi.

Dari pukul 11:00-16:00, para tamu bisa menikmati suguhan hangat dan nyaman seperti taco dengan isian melimpah, pasta dengan sentuhan bumbu Latin, serta kreasi yang dirancang untuk menemani jeda tengah hari. Ketika waktu bergeser menuju sore, CasaLeña membuka Pizza & Pasta Hour dari pukul 16.00-17:00—sebuah sesi kasual yang ideal untuk pertemuan santai di sore hari.

Selepas pukul 17.00, atmosfer restoran perlahan berubah. Lampu temaram, aroma kayu terbakar, dan energi khas makan malam mulai membentuk suasana. Inilah saat di mana CasaLeña kembali ke akarnya: Latin American Grill. Potongan daging premium diproses di atas panas kayu, menciptakan karakter rasa smoky yang menjadi ciri khas restoran. Hidangan laut, sajian woodfire, serta pilihan pendamping yang dikurasi dengan cermat melengkapi pengalaman makan malam yang lebih menggugah.

Dengan struktur menu yang lebih fokus dan ritmis, CasaLeña merancang hari tamunya seperti babak-babak kecil perjalanan kuliner: dimulai dengan sesuatu yang ringan, diakhiri dengan sesuatu yang mengesankan. Sebuah narasi gastronomi yang mencerminkan kehangatan, energi, dan keragaman Amerika Latin di tengah denyut Jakarta.—Monika Febriana