Inisiatif Māua Nusa Penida Resort dalam menciptakan wisata yang ramah lingkungan.

Di tengah maraknya tren responsible tourism atau pariwisata yang bertanggung jawab di kalangan para pelancong, Māua Nusa Penida hadir dengan langkah-langkah yang bukan semata jargon pemasaran melainkan tindakan yang nyata.

Resor bertaraf internasional di Pulau Nusa Penida, Bali ini bertekad untuk melaksanakan praktik-praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini merupakan bagian dari misi resor bintang lima tersebut untuk mengurangi jejak karbon sembari tetap menghadirkan pengalaman menginap mewah dan berkesan bagi para tamu.

Mayoritas vila di Maua Nusa Penida menyajikan panorama memikat alam di sekitar resor yang masih asri.

Komitmen Māua Nusa Penida untuk menerapkan program ramah lingkungan dimulai dari tahap desain. Resor yang bersarang di bukit ini didesain dengan atap berlapiskan tanaman yang berfungsi untuk memitigasi efek panas matahari, mengurangi penyerapan panas, serta menghemat konsumsi listrik. Māua Nusa Penida juga menggunakan furnitur terbuat dari kayu ulin daur ulang demi menekan produksi sampah dan mengurangi deforestasi.

Selanjutnya, resor ini juga meminimalisir penggunaan air bersih serta menggalakkan daur ulang air buangan kamar mandi, wastafel, dan cuci baju yang, setelah diproses pembersihan, digunakan untuk mengairi taman dan kebun. Selain itu, Māua Nusa Penida juga merupakan salah satu resor di Pulau Dewata yang mengimplementasikan inisiatif hemat kertas dengan cara menyematkan teknologi digital di kamar dan ruang publik. Resor dengan arsitektur modern ini juga secara tegas melarang penggunaan plastik sekali pakai terutama dalam operasional resor sehari-hari. Langkah ini merupakan konstribusi Māua Nusa Penida untuk mengurangi sampah plastik di Nusa Penida.

Penggunaan desain kamar yang berorientasi ramah lingkungan membuat Maua Nusa Penida mampu menekan konsumsi listrik.

Langkah selanjutnya yang dilakukan Māua Nusa Penida dalam menekan jejak karbon adalah dengan menyediakan kebun organik yang berisi beragam sayuran serta bumbu di kompleks resor untuk keperluan restoran. Resor di bawah payung Swiss-Belhotel International ini juga mengerek peternakan lebah mini untuk menyuplai kebutuhan madu di dalam resor. Inisiatif ini tentu memangkas frekuensi pengiriman logistik serta menambah sentuhan unik dalam kuliner yang ditawarkan. Tak hanya itu, Māua Nusa Penida juga menerapkan sebuah sistem pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos untuk meminimalisir food waste.

Pemandangan cantik dari Library, ruang komunal di dalam resor.
Desain ruang duduk tanpa dinding membuat tamu bisa menikmati panorama serta embusan angin laut.

“Di Māua Nusa Penida langkah keberlanjutan merupakan filosofi kuliner kami dan mengambil bahan-bahan organik dari petani dan pemasok lokal adalah cara untuk memastikan kualitas kesegaran sambil menjaga lingkungan dan mendukung komunitas lokal,” ujar Sebastien Menesguen, General Manager Māua Nusa Penida Resort.

Dalam program pelestarian lingkungannya, resor yang menaungi 25 vila mewah ini juga menggandeng pihak ketiga untuk program konservasi burung jalak Bali dan secara aktif berkontribusi dalam melindungi serta merehabilitasi burung yang terancam punah tersebut demi memastikan kelestariannya untuk generasi mendatang.

Informasi lebih lanjut, kunjungi mauahotel.com.

Artikel ini dipersembahkan oleh Māua Nusa Penida.

Calendar of Events

IdeaFest 2024

Sebuah ajang jejaring insan industri kreatif di negeri ini. 27-29 Sep

Trees and Seas Film Festival Bali

Sebuah festival film untuk mengkampanyekan gerakan anti polusi plastik. 6 Okt

Marriott International Road to Give

Acara lari dan memberi di Jakarta. Raih kesempatan memenangkan hadiah senilai puluhan juta. 6 Okt

See More