Natal dan Tahun Baru ala Betawi di Hotel Tentrem Jakarta
Selebrasi akhir tahun penuh kuliner, budaya, dan program keluarga.
Foto utama: Ilustrasi. Louis Hansel
Di tengah perbincangan soal masuknya Michelin Guide Indonesia yang masih menjadi harapan banyak pelaku industri kuliner, sesungguhnya Tanah Air pernah—dan kini kembali—memiliki rujukan kuliner yang tak kalah kredibel. Best Eats by FoodieS, daftar restoran paling obyektif di Indonesia, bersiap kembali pada 2026, membawa semangat baru bagi lanskap gastronomi nasional yang kian matang.
Diluncurkan pertama kali pada 2017 oleh majalah FoodieS, Best Eats hadir sebagai antitesis dari daftar popularitas semata. Ia dibangun dengan pendekatan kuratorial yang serius, dipimpin oleh para pakar makanan dan minuman lintas disiplin. Selama dua tahun berturut-turut, Best Eats berhasil memetakan restoran-restoran paling layak dikunjungi di Indonesia, dari Jakarta hingga Bali, sebelum akhirnya vakum akibat pandemi COVID-19.
Kini, saat dunia kuliner Indonesia memasuki fase baru yang lebih berani, sadar identitas, dan berorientasi kualitas, Best Eats by FoodieS 2026 menandai kebangkitannya. Bagi tim TFL Paper, kembalinya daftar ini bukan sekadar nostalgia, melainkan refleksi dari ekosistem gaya hidup urban yang semakin menghargai pengalaman bersantap sebagai bagian dari kultur—bukan sekadar konsumsi.
Best Eats lahir dari kebutuhan akan penghargaan restoran Indonesia yang kredibel, konsisten, dan relevan. Di tengah lanskap kuliner yang bergerak cepat—dengan pembukaan baru hampir tiap bulan—Best Eats memosisikan diri sebagai penanda mutu, menyoroti dapur-dapur yang membentuk identitas kuliner Indonesia yang dinamis, berlapis, dan terus berevolusi.
Untuk edisi 2026, restoran peserta akan dinilai dalam tiga kategori utama: Fine Dining, Upmarket Venues, dan Casual Dining. Setiap entri akan melalui proses kurasi ketat berdasarkan kriteria seperti kualitas makanan, layanan, kreativitas, keunggulan minuman, konsep, atmosfer, hingga pengalaman menyeluruh—sebuah pendekatan holistik yang sejalan dengan cara generasi baru menikmati restoran hari ini.
Penilaian dilakukan oleh dewan juri independen yang terdiri dari figur-figur berpengaruh di dunia kuliner dan industri kreatif, di antaranya Ade Putri Paramadita (Culinary Storyteller), Amalia Wirjono (pengusaha), Budi Cahyadi (pengusaha restoran), Jed Doble (pendiri dan publisher FoodieS Media), Joshua Limanto (pengusaha restoran), Leo Theosabrata (pengusaha industri kreatif), Ray Janson (koki dan pembawa siniar), Tantra Tobing (penggemar kuliner dan wisata), dan Wayan Kresna Yasa (koki dan pengusaha restoran). Kombinasi perspektif ini memastikan penilaian yang seimbang antara rasa, konteks, dan relevansi.
“Lanskap gastronomi di Indonesia telah sangat matang,” ujar Jed Doble, Pendiri dan Publisher FoodieS. “Best Eats 2026 by FoodieS tidak hanya menampilkan kecemerlangan kuliner Indonesia, tetapi juga menghormati ketangguhan dan kreativitas para koki serta pemilik restoran yang terus mendorong batas.”
Top 100 Restaurants of 2026 akan diumumkan dalam sebuah ajang penghargaan eksklusif di Jakarta pada April 2026, disusul dengan peluncuran buku panduan Best Eats yang komprehensif. Kali ini, penghargaan juga diperluas dengan kategori baru seperti Chef of the Year, Restaurant of the Year, Young Chef of the Year, dan lainnya—menandai fokus yang lebih luas pada talenta dan keberlanjutan ekosistem.
Bagi restoran yang ingin menjadi bagian dari daftar ini, pendaftaran dapat dilakukan melalui situs resmi www.besteats2026.id. Registrasi dibuka mulai 10 Desember 2025 hingga 15 Maret 2026.
Lebih dari sekadar daftar, Best Eats by FoodieS 2026 adalah potret tentang sejauh mana kuliner Indonesia melangkah—dan ke mana ia akan menuju. Sebuah pengingat bahwa sebelum Michelin datang, Indonesia sudah punya standar keunggulannya sendiri.—Yohanes Sandy
Salah satu produksi berskala besar yang paling ambisius di awal tahun. 30 Jan-15 Feb 2026