Ada Apa Saja di Art Jakarta Gardens 2025?
Deretan hal yang bisa ditemukan di pameran seni luar ruang tahunan ini.
Berbeda dari Dubai yang kerap memamerkan spektakel futuristik dan gemerlap tanpa henti, Abu Dhabi memilih jalur yang lebih tenang tapi tidak kalah ambisius: menghadirkan ruang budaya yang merawat pengetahuan, sejarah, dan rasa ingin tahu. Setelah mengundang dunia lewat kehadiran Louvre Abu Dhabi dan proyek Guggenheim yang masih berjalan, ibu kota Uni Emirat Arab itu kembali menegaskan posisinya sebagai pusat seni dan ilmu pengetahuan global melalui peresmian Natural History Museum Abu Dhabi—museum sejarah alam terbesar di Timur Tengah.
Skala museum ini membuatnya layak disandingkan dengan institusi-institusi raksasa seperti American Museum of Natural History di New York, Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh, hingga Natural History Museum di London. Terletak di Saadiyat Cultural District, museum ini berdiri berdampingan dengan Louvre dan Guggenheim dalam sebuah kawasan budaya yang secara perlahan membentuk “senyap intelektual” Abu Dhabi—sesuatu yang semakin dicari pelancong modern.
Baca juga: 6 Museum di London yang Wajib Dikunjungi
Desain bangunannya terinspirasi dari formasi batu alam yang tampak organik, dikelilingi air dan vegetasi yang memunculkan suasana meditatif. Begitu melangkah masuk ke museum seluas 35.000 meter persegi ini, pengunjung seakan dibawa kembali ke masa purba: lima kerangka dinosaurus sauropod berukuran kolosal menyambut dengan keagungan prasejarah. Tak jauh dari sana berdiri Stan, kerangka T-Rex setinggi 11,7 meter yang menjadi salah satu fosil paling terkenal di dunia.
Koleksi lain tak kalah mencengangkan, mulai dari kerangka paus biru, fosil Stegotetrabelodon (gajah purba dengan empat gading yang ditemukan di UEA), hingga pecahan meteorit Murchison yang jatuh di Australia lebih dari 40 tahun silam. Semua tersaji dalam galeri-galeri tematik seperti The Story of Earth, Our World, Resilient Planet, The Evolving World, Earth’s Future, serta ruang-ruang pendukung seperti Life Sciences Lab, PalaeoLab, dan The Human Story.
Namun museum ini bukan sekadar panggung pameran. Ia juga berfungsi sebagai pusat riset multidisiplin—mulai dari zoologi, paleontologi, kelautan, hingga ilmu molekuler dan geologi—yang memperkuat ambisi Abu Dhabi menjadi laboratorium masa depan bagi sains dan kebudayaan.—Yohanes Sandy
Salah satu produksi berskala besar yang paling ambisius di awal tahun. 30 Jan-15 Feb 2026