Praktik yang dipopulerkan pada era 1980-an ini lebih dari sekadar tren kesehatan dan wisata.

Foto utama: Michal Vrba

Menurut laporan tahunan Kementerian Agrikultur, Kehutanan, dan Perikanan Jepang di 2023, dua pertiga wilayah Jepang masih tertutup hutan. Jika dikonversi, luasnya mencapai lebih dari 25 juta hektare—sebuah bentang hijau yang menjadikan negeri ini salah satu negara dengan tutupan hutan terbesar di dunia. Namun, hutan di Jepang tak hanya berfungsi sebagai sumber daya alam, melainkan juga ruang refleksi yang melahirkan tradisi unik bernama shinrin-yoku, atau yang lebih dikenal dengan forest bathing.

Dikenalkan pada 1980-an, forest bathing di Jepang kini menjadi fenomena global. Praktik ini menawarkan cara baru untuk menikmati alam. Sebuah praktik yang bukan sekadar berjalan di tengah pepohonan, tapi meresapi setiap detailnya dengan kesadaran penuh. Dalam bukunya Shinrin-Yoku: The Art of Japanese Forest Bathing, Yoshifumi Miyazaki menggambarkan kegiatan ini sebagai seni berjalan perlahan di hutan sambil membiarkan tubuh dan pikiran terhubung dengan ritme alam.

forest bathing
Menyatu dengan alam. Anastasiia Malai

Bagi yang ingin mencoba aktivitas alam di Jepang yang menenangkan ini, Anda bisa memulainya dengan langkah sederhana: berjalan tanpa alas kaki di atas tanah lembap, merasakan tekstur rumput, lumut, dan bebatuan, atau duduk tenang di bawah rindangnya pohon sambil mendengarkan suara dedaunan dan burung. Beberapa tur forest bathing bahkan menambahkan aktivitas kreatif seperti melukis dengan pigmen alami atau membuat kerajinan tangan dari ranting dan bunga liar. Namun, jika Anda tertarik mencoba buah hutan, pastikan untuk melakukannya di bawah pengawasan pemandu profesional. Pasalnya, potensi untuk keracunan cukup besar jika tidak paham tentang jenis-jenis buahnya.

Selain pengalaman spiritual, forest bathing di Jepang juga memiliki manfaat medis yang diakui. Menurut penelitian dari Forest Therapy Hub, fitonsida (senyawa alami yang dilepaskan pohon) terbukti meningkatkan sistem imun dan membantu menurunkan kadar stres. Aktivitas ini juga menstimulasi kejernihan berpikir dan menyeimbangkan emosi. Sebuah studi bertajuk Forest-based Therapy: Research Letter of a Novel Regime for Improved Respiratory Health bahkan menunjukkan bahwa praktik ini dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat fungsi pernapasan.

forest bathing
Jesse Efron, pemandu terapi di hutan Semenanjung Tango. Kyoto by the Sea

Bagi wisatawan, kini ada berbagai tur forest bathing di Jepang yang dirancang secara profesional. Di Kyoto, misalnya, Kyoto by the Sea (Uchiyama Beech Forest, Kyotango, Kyoto; kyotobythesea.com) menghadirkan program Kyoto Shinrin-yoku dari April hingga Desember. Tur berdurasi 90 menit hingga tiga jam ini dipandu oleh Jesse Efron, ahli terapi hutan bersertifikat, yang akan membawa Anda menjelajahi hutan bewuk di Semenanjung Tango sambil mengajarkan teknik mindful breathing.

Sekitar tiga jam dari Tokyo, Mori-no Ie Nabekura Kougen Heights (1571-15 Teruoka, Iiyama, Nagano; nabekura.net)  menawarkan Forest Therapy Walk yang mengajak peserta berinteraksi langsung dengan tanaman dan elemen alami. Tersedia juga aktivitas tambahan seperti bersepeda, berkano, hingga memasak makanan khas Satoyama.

forest bathing
Program Forest Wellness. Hoshinoya Karuizawa.

Sementara itu, bagi pencinta pengalaman premium, Hoshinoya Karuizawa (2148 Nagakura, Karuizawa-machi, Nagano; hoshinoresorts.com) menawarkan program Forest Wellness. Paket ini menggabungkan kegiatan forest bathing dan hiking dengan perawatan tubuh, sesi akupuntur, hingga meditation bath.

Calendar of Events

Mariah Carey “The Celebration of Mimi”

Sebuah tribut bagi sang diva dan perjalanan kariernya. 4 Okt 2025

Art Jakarta 2025

Salah satu bursa seni terbesar di Indonesia yang tak boleh dilewatkan. 3-5 Okt 2025

W Presents: TMPLE

Acara musik global di W Bali – Seminyak bersama duo DJ asal London. 30 Agu 2025

See More