Melihat 700 Tahun Sejarah Singapura di National Museum Singapura

Lebih dari sekadar kota modern yang penuh gedung pencakar langit, Singapura memiliki perjalanan sejarah panjang yang dimulai sejak abad ke-12, ketika ia dikenal sebagai Temasek—sebuah kota pelabuhan kecil di jalur perdagangan maritim Asia. Mulai 8 Agustus 2025, National Museum of Singapore mengajak publik untuk menelusuri perjalanan panjang tersebut lewat pameran bertajuk Singapore Odyssea: A Journey Through Time.

Digelar di area Glass Rotunda yang baru saja direnovasi, pameran ini memadukan teknologi, seni visual, dan narasi sejarah dalam format yang komprehensif. Perjalanan dimulai di dalam “kapal” penjelajah waktu yang membawa pengunjung ke lanskap masa depan Singapura, sebelum menuruni jalur spiral berisi instalasi visual dan tata suara yang membangkitkan suasana.

Di tengah ruang, sebuah bola LED raksasa menjadi pusat perhatian. Bola bercahaya ini menampilkan rute perdagangan maritim bersejarah dalam nuansa biru yang memesona—visual yang tak hanya menggugah, tapi juga layak mempercantik linimasa media sosial pengunjung.

Sorotan utama lainnya adalah air terjun digital berbentuk tirai sinematik yang menampilkan momen-momen ikonis dari sejarah Singapura. Di bawahnya, lantai interaktif merespons setiap langkah dengan efek riak animasi. Pengunjung muda juga bisa menikmati pengalaman ini dengan “mengadopsi” hewan magis seperti enggang atau trenggiling digital lewat gelang RFID, yang kemudian akan menemani mereka sepanjang eksplorasi.

Dirancang oleh seniman lokal, pameran ini tak hanya menyuguhkan sejarah, tapi juga mengangkat tema keberlanjutan dan masa depan ramah lingkungan.

Singapore Odyssea: A Journey Through Time dapat dinikmati secara gratis oleh warga Singapura dan pemegang permanent resident. Wisatawan internasional dikenakan tiket seharga SGD18 (pelajar dan lansia), SGD24 (dewasa), sementara anak-anak dapat masuk tanpa biaya.—Yohanes Sandy