Perayaan Hari Kebaya Versi Bakti Budaya Djarum Foundation
#KitaBerkebaya jadi ikhtiar melestarikan identitas lewat sinema dan selebrasi.
Satu lagi alasan untuk mengatur perjalanan ke Bali, khususnya bagi para pencinta seni visual. Pada 28 Juli 2025, sebuah tonggak baru dalam lanskap budaya Indonesia resmi dimulai dengan peluncuran FOTO Bali Festival, festival fotografi kontemporer berskala internasional yang berlangsung selama 23 hari di kawasan kreatif Nuanu Creative City, Tabanan.
“Seni merupakan inti dari kawasan ini, dan terselenggaranya FOTO Bali Festival sangat berarti bagi kami, karena sebagai medium, fotografi merupakan contoh nyata bertemunya dunia nyata dan seni,” kata Lev Kroll, CEO Nuanu Creative City.
Mengusung tema LIFE – KEHIDUPAN, edisi perdana ini melibatkan 34 fotografer dari 10 negara dan menampilkan 32 proyek fotografi yang mencakup 241 karya cetak, tiga instalasi multimedia, dan lima buku foto. Semua karya dikurasi oleh fotografer dan praktisi terkemuka, Ng Swan Ti dan Gatari Surya Kusuma, dan menyajikan perspektif mendalam mengenai kehidupan, duka, memori, serta harapan akan awal yang baru.
“Proses kurasi membawa kami menelaah kembali ruang yang sering terlupakan,” kata Ng Swan Ti dan Gatari Surya Kusuma, Tim Kurator FOTO Bali Festival 2025. “Kami terhipnotis dengan seniman yang nyaman dengan ketidakpastian. Selama proses kurasi, kami ditantang dan diminta untuk melambat dan tetap terbuka. Ini terjadi karena kepercayaan Nuanu, kami tidak ditekan untuk harus menjelaskan, hanya kebebasan untuk membangun. Nilai ini menjadi landasan dari festival ini.”
Berlangsung di tiga titik utama, yakni Labyrinth Art Gallery, Labyrinth Garden, dan Popper’s Triangle, pameran ini dirancang untuk memberi pengalaman visual yang beragam. Para pengunjung dapat mengeksplorasi narasi pribadi maupun kolektif dari fotografer Asia Tenggara dan internasional, seperti Rony Zakaria, Shindy Lestari, Zishaan A Latif, dan Tomasz Lazar.
“Festival ini adalah sebuah pengingat akan apa yang mungkin terjadi ketika sekelompok orang yang benar-benar peduli terhadap seni, berkumpul dan berkolaborasi,” kata Kelsang Dolma, Direktur Festival FOTO Bali Festival.
Festival seni budaya di Bali ini tak sekadar menyuguhkan pameran visual. Agenda FOTO Bali Festival 2025 mencakup lebih dari 25 sesi diskusi, lokakarya ruang gelap, laboratorium visual storytelling, hingga sesi tur bersama para fotografer dan kurator. Beberapa nama yang ikut meramaikan antara lain Beawiharta, Edy Purnomo, Film Photography Club, serta Anshika Varma dari India dan Veejay Villafranca dari Filipina.
Suasana pembukaan festival turut dimeriahkan oleh Nuanu Nights, acara rutin yang menggabungkan musik, seni, dan pertunjukan budaya. Tahun ini, sorotan acara meliputi pertunjukan spesial di instalasi Earth Sentinels karya Daniel Popper, pertunjukan tari tradisional di Amphitheatre, dan panggung musik sepanjang malam.
Dengan pendekatan multidisipliner dan partisipasi seniman lintas negara, FOTO Bali Festival 2025 yang berlangsung hingga 17 Agustus 2025 tersebut hadir bukan hanya sebagai acara seni budaya di Bali, tapi juga sebagai platform penting dalam mengembangkan wacana visual dan memperkuat posisi Pulau Dewata di peta fotografi kontemporer global.—Yohanes Sandy
Kolaborasi kuliner terkenal di tepi Pantai Canggu. 14 Ags-30 Sep 2025
Sebuah bursa pernikahan esklusif besutan The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. 27-29 Jun 2025