November Ini, Pameran Harry Potter Dibuka di Singapura
Ada dua ruang baru yang ditampilkan di pameran penyihir fiktif populer tersebut.
Museum Louvre dipastikan akan menjalani pemeliharaan serius mulai 2026. Hal tersebut berdasarkan instruksi langsung dari Presiden Emmanuel Macron, menyusul kekhawatiran Laurence des Cars, selaku Direktur Museum tentang kondisi bangunan yang semakin renta.
Dilansir dari Arch Daily, Museum Louvre akan menjalani bedah estetik besar-besaran lewat proyek bertajuk Louvre New Renaissance. Menurut sang direktur, kondisi fisik museum semakin memburuk disusul oleh jumlah pengunjung yang terus bertambah tiap tahunnya. Tak hanya itu, museum paling ramai di dunia ini juga tengah didera masalah efek rumah kaca akibat keberadaan piramida kaca yang dikerek 36 tahun silam. Masalah lainnya adalah adanya kebocoran atap di beberapa bagian.
Proyek renovasi ini akan menargetkan pembuatan satu akses masuk baru yang akan ditaruh di dekat Sungai Seine serta membuat ruang bawah tanah baru untuk memperluas ruang pameran. Kelak, pintu masuk museum akan dibuat mengarah langsung ke ruang pameran bawah tanah yang akan terhubung dengan area yang berada di bawah piramida kaca.
Sementara itu, lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci akan dibuatkan ruang khusus guna mengantisipasi kepadatan pengunjung yang ingin melihat langsung karya seni paling tersohor di dunia tersebut. Sayangnya, seperti dikutip dari BBC, ruangan khusus tersebut kelak akan memberlakukan sistem tiket tambahan.
Proyek peremajaan Museum Louvre ini diharapkan selesai pada 2031 mendatang dan akan menelan biaya sekitar USD400 juta atau sekitar Rp6 triliun. Rencananya, selain lewat dukungan pemerintah, pendanaan ini juga akan dibebankan ke pengunjung lewat naiknya harga tiket masuk. Meski belum ada angka pasti, harga tiket baru itu nantinya akan berefek ke pengunjung dari luar Uni Eropa.—Monika Febriana
Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan
Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan