Pemkot Roma Akan Terapkan Sistem Tiket di Trevi Fountain

Foto oleh: Jeff Ackley

Wisatawan asing, bersiaplah! Guna mereduksi efek overtourism, pemerintah kota Roma tengah mempertimbangkan untuk memberlakukan sistem tiket guna mengunjungi Trevi Fountain, salah satu obyek wisata populer di kota tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi membeludaknya pengunjung air mancur kuno tersebut di masa Yubileum 2025, tahun suci yang diadakan oleh gereja Katolik yang datang setiap 25 tahun sekali. Konon, diprediksi sebanyak 32 juta wisatawan dari seluruh dunia akan berkunjung ke Italia di tahun depan untuk menyongsong perayaan tersebut.

Mengutip dari Tempo, sistem tiket ini hanya berlaku untuk wisatawan asing, sementara warga lokal tetap bisa mengunjungi air mancur tersebut tanpa dipungut biaya. Jika peraturan baru ini resmi diteken, maka wisatawan asing akan dipungut biaya sebesar satu euro (setara Rp17.000) per orang. Untuk mendapatkan tiket, sebelum berkunjung turis harus melakukan reservasi mencakup pemilihan jam kedatangan.

Akan tetapi, peraturan sistem tiket tersebut masih berupa wacana. Dikutip dari situs web Travel and Tour World, pemkot Roma juga tengah menggodok beberapa opsi untuk mengantisipasi lonjakan turis, di antaranya dengan membatasi jumlah pengunjung yang diizinkan untuk mendekati air mancur atau membatasi jam operasional kegiatan di sekitar Trevi Fountain.

Selama berabad-abad, Trevi Fountain dikenal sebagai simbol harapan dan tradisi di Roma. Setiap tahunnya, sekitar 2,1 juta turis mancanegara mampir ke Roma dan mayoritas berkunjung ke air mancur yang telah berdiri sejak 1762. Popularitas air mancur ini juga didukung oleh kepercayaan bahwa siapapun yang melempar koin menggunakan tangan kanan dan melewati bahu kiri akan kembali ke Roma suatu saat nanti.

Berkat kepercayaan tersebut, tak heran jika air mancur ini dipenuhi koin. Sebagai gambaran, sepanjang 2022, pemkot mengumpulkan koin dengan nilai 1,4 juta euro koin (setara Rp24 miliar) “dipanen” dari air mancur ini.—Monika Febriana