8 Festival Budaya Paling Unik di Asia

Foto utama: Holi Festival, Bhupesh Pal/Unsplash

Sebagai benua dengan ragam budaya yang begitu kaya, Asia merayakan identitasnya melalui ribuan perayaan meriah yang digelar sepanjang tahun. Di Jepang saja, tercatat lebih dari 100.000 festival berlangsung setiap tahunnya, mulai dari ritual desa hingga pesta besar berskala internasional. Tak heran jika festival budaya Asia menjadi magnet kuat bagi pelancong yang ingin menyelami sisi autentik sebuah destinasi.

Dari parade lentera di Taiwan hingga festival bubuk warna-warni di India, berikut delapan festival unik di Asia yang patut masuk daftar perjalanan Anda berikutnya.

Songkran – Thailand
Di antara sekian banyak festival Asia Tenggara, Songkran adalah salah satu yang paling semarak. Dirayakan setiap April untuk menandai Tahun Baru Thailand, festival ini melibatkan perang air masal yang berlangsung di berbagai kota seperti Bangkok dan Chiang Mai. Tradisi ini bukan sekadar pesta basah-basahan, melainkan simbol pembersihan diri dan harapan akan awal yang baru.

Gion Matsuri – Kyoto, Jepang
Sebagai salah satu festival musim panas paling bergengsi di Jepang, Gion Matsuri digelar sepanjang Juli di kota Kyoto. Sorotan utamanya adalah arak-arakan yama dan hoko—kendaraan hias raksasa yang ditarik di jalanan—dilengkapi dengan warga dan wisatawan yang mengenakan yukata (kimono musim panas) dan membawa kipas tradisional. Perayaan ini telah berlangsung selama lebih dari 1.000 tahun, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang.

Festival Perahu Naga – Tiongkok
Tiap bulan kelima kalender lunar, kota-kota di Tiongkok seperti Guangzhou dan Hangzhou dipenuhi oleh suara genderang dan deru dayung. Festival ini memperingati Qu Yuan, penyair patriotik dari era kuno. Selain perlombaan perahu naga yang ikonik, pengunjung juga bisa mencicipi zongzi (pangsit beras isi) dan wine tradisional realgar.

Holi – India
Dikenal sebagai Festival Warna, Holi merayakan kedatangan musim semi dengan cara yang penuh suka cita: saling melempar bubuk warna-warni di jalanan. Dari Delhi hingga Jaipur, suasana kota berubah menjadi lautan warna yang melambangkan kebahagiaan, cinta, dan kemenangan kebaikan. Holi telah menjadi daya tarik global bagi wisatawan yang ingin mengalami sisi paling ekspresif dari budaya India.

Tet Nguyen Dan – Vietnam
Sering disamakan dengan Tahun Baru Imlek, Tet adalah momen paling sakral dalam kalender Vietnam. Dirayakan dengan membersihkan rumah, memberi angpao, dan menyantap hidangan khas, perayaan ini memberi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga sambil menyambut keberuntungan di tahun baru.

Boun Bang Fai – Laos
Di Laos, permohonan akan datangnya hujan dan hasil panen melimpah diwujudkan lewat Rocket Festival yang diadakan pada Mei atau Juni. Roket bambu raksasa diluncurkan ke langit sebagai persembahan bagi dewa hujan, dalam suasana yang meriah dengan iringan musik, tarian, dan kompetisi antar desa. Festival ini memberi pengalaman yang unik bagi wisatawan yang ingin menyaksikan ritual pertanian kuno dalam kemasan yang menghibur.

Thadingyut – Myanmar
Dikenal sebagai Festival Cahaya Myanmar, Thadingyut menandai berakhirnya masa Prapaskah Buddha dan diselenggarakan pada Oktober. Di malam hari, kota-kota seperti Yangon dan Bagan bersinar dengan lentera, lilin, dan lampu minyak, menciptakan pemandangan yang sakral sekaligus menawan.

Festival Lentera – Taiwan
Sebagai penutup dari rangkaian perayaan Imlek di Taiwan, Festival Lentera biasanya jatuh pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar. Salah satu atraksi terbaiknya adalah di Pingxi, di mana ribuan lentera kertas dihiasi doa dan harapan, lalu diterbangkan ke langit malam secara bersamaan. Momen ini tidak hanya indah secara visual, tapi juga menyentuh secara spiritual.—Monika Febriana