Panduan menjelajah Praha, kota yang menggabungkan pesona kota modern dan arsitektur abad pertengahan.

Foto utama: © Vlad Namashko/Unsplash

Teks dan foto oleh Yohanes Sandy

Saat fajar menyingsing di atas Sungai Vltava, puncak-puncak bangunan-bangunan tua Praha menyeruak dari pekatnya kabut pagi seperti para penjaga masa lampau. Praha adalah kota yang setiap sudutnya menyingkap kisah baru, tempat di mana katedral Gotik berdiri berdampingan dengan patung-patung avant-garde, dan jalan setapak berlapis batu berusia berabad-abad membelah kota.

Ibu Kota Republik Ceko ini adalah tempat yang membeku dalam waktu. Sebuah kota yang dengan mudahnya memadukan pesona abad pertengahan dengan denyut nadi Eropa modern yang riuh. Dari pertama menjejakkan kaki di kotanya, pesona kecantikannya akan membuat turis berdecak kagum.

Kami menyusun sebuah panduan singkat bagi Anda yang baru pertama kali (atau pun sudah kesekian kalinya) mengunjungi Praha.

Hari Pertama
Menjelajah Kota Tua dan Sekitarnya

Old Town Square
Mulai perjalanan Anda di kota ini dengan mengunjungi Old Town Square yang terletak di jantung Praha. Di sini, terdapat bangunan-bangunan ikonis seperti Astronomical Clock, jam dengan mekanisme rumit berusia enam abad, dan Church of Our Lady Before Týn yang berdiri sejak abad ke-14. Pagi hari adalah waktu yang ideal untuk mengunjungi Old Town Square. Pasalnya, ketika matahari mulai beringsut ke atas kepala, kawasan ini akan penuh dengan turis, mengurangi syahdunya pengalaman menikmati peninggalan-peninggalan sejarah.

Old Town Square di musim dingin disulap menjadi pasar Natal.
Astronomical Clock, salah satu karya manusia terbaik pada masanya. Jerome Dufek/Unsplash
Interior restoran James Dean bak restoran khas Amerika di era 1980-an.

Sarapan
Usai puas mengeksplorasi kawasan Old Town Square, saatnya mengisi perut. Di kawasan Kota Tua, kafe bertebaran. Namun, salah satu tempat menarik untuk sarapan adalah restoran James Dean. Restoran dan bar ini mengusung konsep American dinner. Saat menjejakkan kaki di restoran, tamu akan disambut ruang makan dengan desain layaknya restoran-restoran khas Amerika di era 1980-an. Di sini, Anda bisa sarapan roti croissant, omelet, atau panekuk khas Amerika. Opsi kafe lain untuk mengisi perut adalah Café Louvre yang bergaya klasik, bersejarah, dan harga yang ramah di kantong.

Kiri: Fasad St. Vitus Cathedral. Kanan: Penjaga di gerbang masuk Prague Castle.

Prague Castle
Dari Old Town Square, Prague Castle dapat dijangkau dengan berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer dengan jalanan yang menanjak di beberapa titiknya. Cara yang paling praktis adalah dengan menggunakan tram.

Prague Castle lebih dari sekadar kompleks tempat tinggal raja. Ia adalah saksi bisu sejarah Republik Ceko. Usai melintasi gerbang-gerbangnya yang berukuran kolosal, pengunjung akan memasuki sebuah dunia di mana arsitektur Gotik, Renaisans, dan Barok berkelindan, menciptakan sebuah latar epik bagi kisah-kisah para raja, dinasti, dan perjuangan revolusi. Di sini, pengunjung dapat mengeksplorasi taman, aula-aula mewah Old Royal Palace, dan dibuat kagum dengan arsitektur St. Vitus Cathedral. Di salah satu sisi halamannya, pengunjung juga bisa melihat sudut kota Praha dari ketinggian.

Makan siang di Lokál Dlouhááá
Banyak restoran yang menyajikan kuliner khas Republik Ceko. Namun salah satu yang cukup terkenal adalah Lokál Dlouhááá. Jangan lewatkan hidangan seperti svíčková (daging sapi dengan saus krim) atau guláš (sup dengan daging sapi dan sayuran).

Kiri: Gambar dan coretan di John Lennon Wall. Kanan: Salah satu restoran dan galeri seni di Kampa Island.

John Lennon Wall & Kampa Island
Jangan lupa untuk mampir ke John Lennon Wall untuk melihat grafiti dan pesan-pesan perdamaian yang ditorehkan di atas sebidang tembok. Asal muasal tembok penuh gambar dan coretan ini bermula pasca-kematian anggota grup band Inggris, The Beatles, itu pada 8 Desember 1980. Setelah insiden pembunuhan Lennon, seorang seniman muda asal Republik Ceko membuat grafiti yang didedikasikan pada suami Yoko Ono itu di dinding ini. Hal tersebut kemudian diikuti dengan masyarakat umum yang membubuhkan gambar dan pesan damai di tembok tersebut.

Dari John Lennon Wall, Anda bisa sedikit berjalan kaki menuju Pulau Kampa. Di pulau yang terletak di bawah Charles Bridge tersebut, Anda dapat menemukan deretan restoran tepi sungai, taman, serta—jika Anda berkunjung di musim dingin—pasar Natal. Sempatkan juga untuk mampir ke The Wall Pub untuk menikmati segelas bir Republik Ceko di bar ala Inggris.

Kiri: Menara pengawas Charles Bridge, jembatan legendaris di Praha. Kanan: Sudut kota Praha dan Petrin Hill dilihat dari halaman Prague Castle.

Charles Bridge
Jembatan abad pertengahan ini adalah salah satu obyek wisata terkenal di Praha. Oleh karena itu, jangan kaget apabila ratusan turis tumplek di sini, baik sekadar untuk menikmati pemandangan kota, berfoto-foto, atau mengagumi arsitektur jembatan. Charles Bridge dapat dikunjungi kapan saja. Untuk opsi berfoto minus ratusan pengunjung, silakan Anda datang di pagi hari. Di sore hari, pengalaman menikmati suasana jembatan lebih menarik dengan tradisi penyalaan lampu-lampu jembatan yang dilakukan oleh seorang penjaga—merawat tradisi yang telah dijalankan selama ratusan tahun.

Hari Kedua
Lesser Town dan Petrin Hill

Petrin Hill
Ada “Menara Eiffel” di Praha. Tak percaya? Silakan naik kereta gantung ke Petrin Hill. Di puncaknya, Anda akan menemukan Petrin Tower dengan desain bagaikan versi mini dari menara terkenal di Paris itu. Di sini, Anda bisa menikmati taman asri. Jika datang di musim panas, beberapa titik di taman tersebut disulap menjadi area bazar. Bagi yang tidak mengidap akrofobia, Petrin Tower juga memiliki dek observasi yang terbuka untuk umum.

Theological Hall di Strahov Monastery.

Strahov Monastery
Di kaki Bukit Petrin, terdapat sebuah perpustakaan kuno yang pertama kali beroperasi pada 1143. Untuk masuk ke perpustakaan ini, pengunjung dipungut biaya sebesar 290 koruna per orang dewasa (sekitar Rp190.000). Di dalam perpustakaan, Anda bisa melihat perpustakaan bergaya Barok lengkap dengan buku-buku dan manuskrip kuno berusia ratusan tahun.

Lesser Town (Malá Strana)
Jelajahi Malá Strana, salah satu distrik tertua di Praha. Distrik yang berada di dekat Prague Castle ini cukup unik karena terletak di lereng bukit dan dibelah-belah oleh jalan-jalan sempit. Di sepanjang jalan, Anda bisa menemukan deretan restoran, kafe, serta butik. Selain itu, di kompleks ini juga terdapat beberapa monumen serta gedung bersejarah, salah satunya adalah St. Nicholas Church.

Salah satu koleksi buku tua dari era 800-an di Strahov Monastery.

Wallenstein Garden
Taman bergaya Barok ini adalah bagian dari Istana Wallenstein yang dibangun antara 1623 dan 1629. Di kompleks taman ini, Anda bisa menemukan beragam tanaman, air mancur, serta patung-patung tokoh mitologi Yunani. Di musim-musim tertentu, beberapa burung merak dilepas berkeliaran di area taman. Menariknya, karena lokasinya yang sedikit tersembunyi, tempat ini jarang diserbu turis-turis arus utama.

Vtrba Garden
Satu lagi taman tersembunyi yang bisa Anda kunjungi baik untuk menyelami arsitektur kota Praha yang khas atau sekadar duduk bersantai. Taman yang dibangun di tanah miring ini mengabungkan gaya Barok dengan gaya Italia. Taman yang dibangun pada periode 1715 hingga 1720 itu juga termaktub dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pages: 1 2

Calendar of Events

IdeaFest 2024

Sebuah ajang jejaring insan industri kreatif di negeri ini. 27-29 Sep

Trees and Seas Film Festival Bali

Sebuah festival film untuk mengkampanyekan gerakan anti polusi plastik. 6 Okt

Marriott International Road to Give

Acara lari dan memberi di Jakarta. Raih kesempatan memenangkan hadiah senilai puluhan juta. 6 Okt

See More