Hotel Review — Mercure Garut City Center
Mengunjungi dan mengulas hotel berstandar internasional pertama di Kabupaten Garut.
Oleh Viana Dien-Igah
New York adalah sebuah kota metropolitan yang semarak dengan berbagai atraksi, bangunan ikonis, dan energi yang memikat pengunjung dari seluruh dunia. Mengunjungi New York selama 72 jam atau lebih, kota ini memiliki kharisma dan menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan di setiap kesempatan di mana setiap sudut menawarkan pesona yang unik. Kota ini memiliki lima borough atau area, yaitu The Bronx, Queens, Manhattan, Brooklyn dan Staten Island dengan luas daratan 350 mil persegi.
Dengan lokasinya yang strategis dan sejarahnya sebagai pelabuhan laut utama, New York telah lama menjadi pintu gerbang bagi para pendatang dari berbagai penjuru. Sejak pertengahan abad ke-19, gelombang imigran dari Eropa dan sekitarnya telah membawa ragam budaya, menjadikannya kota ini merupakan perpaduan budaya, kuliner, dan tradisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan melting pot. Kini, setiap jalanan menceritakan kisah hidup berbeda-beda tentang ambisi, perjuangan dan cerita-cerita sukses.
Kota New York berdiri sebagai pusat keuangan, perdagangan, teknologi, hiburan, media, dan kota mode global. Gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi berpadu dengan ritme seni dan budaya—salah satunya Broadway. Selain itu, New York juga merupakan rumah bagi museum-museum ternama, restoran berbintang Michelin, dan kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa.
TFL Paper berkunjung ke New York dan berikut kami hadirkan panduan 72 jam di kota New York bagi para pemula.
Hari Pertama
Kami tiba dengan penerbangan sore hari dan menginap di jantung kota New York, Times Square, merupakan keputusan yang terbaik bagi para wisatawan yang ingin mengeksplorasi kota ini.
19:00 – Carmines Times Square, New York
Restoran Italia yang berlokasi di jantung Manhattan—tepat di Times Square yang hiruk-pikuk. Restoran ini terkenal dengan hidangan khas Italia Selatan yang disajikan dalam porsi besar dalam konsep family-style. Porsinya yang melimpah ideal untuk dinikmati bersama. Beberapa hidangan favorit di Carmine’s termasuk Chicken Parmigiana, Penne alla Vodka, Spaghetti & Meatballs, serta Tiramisu yang terkenal lezat. Interiornya menghadirkan suasana ruang makan Italia yang meriah dengan sentuhan eklektik. Karena selalu ramai, pastikan untuk melakukan reservasi sebelum berkunjung agar mendapatkan tempat.
21:00 – Times Square & Broadway Street
Times Square di New York adalah salah satu persimpangan jalan paling terkenal di dunia. Gemerlap cahaya dari deretan papan reklame raksasa bisa terlihat dari ratusan meter dan menerangi langit malam. Lebih dari sekadar lokasi ikonis, Times Square juga merupakan sebuah pusat budaya, tempat belanja, titik kumpul, serta destinasi berbagai atraksi dan pertunjukan yang ramai setiap hari. Kami juga mengunjungi Broadway Street, yang dipenuhi gedung-gedung teater megah. Di sini, berbagai pertunjukan teater berkualitas disajikan dengan profesionalisme dan daya tarik luar biasa, menjadikannya surga bagi para pencinta seni pertunjukan.
Hari Kedua
Sarapan di T45 Market yang berlokasi di Hyatt Centric Times Square, tempat kami menginap merupakan awal petualangan kami di hari pertama. Secangkir kopi dengan susu oat dan bagel keju menjadi pondasi perjalanan kami hari itu.
10:00 – Mengunjungi Statue of Liberty
Tidak lengkap rasanya mengunjungi New York tanpa singgah ke Patung Liberty, simbol nasional yang terkenal di dunia. Ikon kota New York ini adalah simbol kebebasan dan harapan di Amerika. Patung Liberty yang diresmikan pada 1924 ini juga menjadi pemandu navigasi untuk kapal dan perahu yang melintas di teluk tempatnya berada. Kami naik kapal ferry dari Battery Park dan sebaiknya Anda membeli tiket terlebih dahulu melalui situs web resmi: cityexperiences.com. Beragam opsi tiket ditawarkan dan ada pilihan juga untuk mampir ke Ellis Island dan mengunjungi museum yang terdapat di pulau tersebut.
13:00 – Makan Siang di Shake Shack
Jangan lupa untuk menikmati jaringan fast-food asal New York, Shake Shack. Berawal sebagai kedai hot dog di New York City pada 2001, restaurant ini sukses menjadi jaringan waralaba internasional dengan lebih dari 400 cabang. Hot Dog dan Shack Burgers adalah makanan pilihan yang harus dicicipi.
14:00 – Brooklyn Bridge
Menyusuri jembatan artistik yang membentang di atas East River dan menghubungkan Manhattan dan Brooklyn. Jembatan dengan panjang hampir dua kilometer ini tak hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki dan pesepeda, tetapi juga mobil, truk, dan motor. Bagi mereka yang pertama berkunjung ke New York, berfoto dengan latar jembatan ini merupakan sebuah hal yang wajib.
16:00 – Dumbo, Brooklyn
Dumbo merupakan tempat yang ideal untuk melihat sisi kota Manhattan lengkap dengan Manhattan Bridge yang terkenal. Bak sebuah lukisan, perpaduan cahaya yang menerangi jembatan tersebut dan nuansa jalanan di Dumbo dengan gedung-gedung batu bata menciptakan sebuah pemandangan yang kontras tetapi sangat memesona. Sejatinya, DUMBO ternyata adalah singkatan dari Down Under the Manhattan Bridge Overpass yang terkenal dengan area industrial, pasar rakyat dan sejumlah restaurant dan kedai kopi nikmat di sekitarnya.
18.00 – Potluck Club di China Town
Sebagai orang Asia Tenggara, berwisata ke negeri barat tak afdal tanpa mencicipi hidangan Asia. Potluck Club (133 Chrystie Street, thepotluckclubny.com) merupakan sebuah restoran Tiongkok kontemporer yang didirikan oleh imigran Tiongkok yang lahir dan besar di New York. Restoran ini bersaran di pecinan dan menawarkan hidangan Tiongkok-Amerika yang menarik.
Hari Ketiga
11:00 – American National Art of Museum
Museum ini adalah salah satu institusi ilmiah dan budaya terkemuka di dunia. Sejujurnya, keputusan kami untuk berkunjunbg ke museum ini karena terinspirasi dari film Night at the Museum yang dipopulerkan Ben Stiller. Tersedia tur singkat bagi mereka yang pertama kali datang dan ingin mengunjungi beberapa area dan menyaksikan koleksi-koleksi yang ikonis dengan durasi 75 menit. Tanpa terasa hampir tiga jam berkeliling dan masih terasa belum cukup untuk melihat seluruh koleksinya.
14:00 – Makan siang di Lenwich
Restaurant yang berdiri sejak 1936 ini adalah salah satu destinasi kuliner yang harus dikunjungi saat berada di New York. Kami mengunjungi tempat makan yang terletak di Columbus Avenue ini—sekitar 15 menit dengan berjalan kaki melalui area Upper West Side. Pilihan menu kami pastinya ada roti lapis andalan dengan isian pastrami. Jangan lupa memesan Crazy Blue Fries, kentang goreng dengan blue cheese yang nikmat rasanya.
16:00 – Senja di Empire State Building
Sebagai turis, wajib hukumnya untuk mampir ke Empire State Building dan berkunjung ke atapnya. Di sini, pengunjung dapat melihat pemandangan 360 derajat kota New Yotk sekaligus nostalgia dengan lokasi syuting King Kong, Sleepless in Seattle, dan serial Gossip Girl. Empire State Building tak hanya dilengkapi dengan Observatory Deck di lantai 102, tetapi juga ruang pameran yang membahas sejarah pembuatan gedung.
19:00 – Rockefeller Center dan St.Patrick’s Cathedral
Dalam perjalanan menuju tempat makan malam, kami melewati dua tempat ikonis di New York: Rockefeller Center dan St. Patricks Cathedral. The Rink, tempat bermain seluncur es masih buka karena kami berkunjung ketika musim dingin. Di sini, Anda bisa melihat warga lokal dan turis bermain seluncur es sembari memandang keindahan katedral yang berada di seberang jalan. St. Patrick’s Cathedral dibangun pada 1858 dan dibuka untuk publik pada 1879.
20:00 – Makan malam The Smith Restaurant
Hampir semua reservasi restauran di New York dapat dilakukan melalui aplikasi Open Table. Dan berkat aplikasi itu pula, kami berhasil mendapatkan meja di restoran yang selalu ramai dan dibuka sejak 2007 ini. Di sini, menu yang harus dicoba adalah New York Strip yang enak dan mengenyangkan. Sebagai pelengkap, segelas red wine membuat santap malam makin sempurna.
Pertunjukan tarian-tarian balet legendaris oleh penari-penari balet internasional. 19 Jan
Konser keempat Cigarettes After Sex di Indonesia. 17 Jan